Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekraf Serahkan Bioskop Misbar ke Pemda Kayong Utara

Kompas.com - 19/10/2016, 07:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyerahkan sarana fisik bioskop misbar (gerimis bubar) kepada Pemda Kayong Utara untuk dimanfaatkan memutar berbagai film yang bisa disaksikan oleh beramai-ramai oleh masyarakat.

Adapun fasilitas yang diserahkan tersebut adalah panggung kayu yang berbentuk unik, yang didesain seperti amphitheatre atau ruang pementasan teater terbuka. Panggung tersebut menjorok ke laut dan terlihat seperti terapung.

Lokasi dari bioskop ini berada di Pantai Pulau Datok, Kayong Utara, Kalimantan Barat dan didesain oleh seorang arsitektur muda, Stefani.

Sementara itu untuk perlengkapan lainnya, yang berupa proyektor dan alat pendukung lainnya, menjadi wewenang Pemda Kayong Utara.

Penyerahan bioskop misbar dari Bekraf kepada Pemda Kayong Utara dilakukan bersamaan dengan acara puncak Sail Selat Karimata 2016 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, akhir pekan lalu.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan pihaknya menyerahkan bioskop misbar tersebut kepada Pemda Kayong Utara karena wilayah ini belum memiliki bioskop. Dengan demikian, masyarakat bisa menonton film secara bersama-sama.

“Melalui ini, Bekraf sekaligus ingin mendorong tumbuhnya bioskop-bioskop di daerah agar industri perfilman nasional lebih bergairah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/10/2016).

dok. Bekraf Tribun penonton di Bioskop Misbar Bekraf

Triawan berharap dengan penyerahan bioskop misbar kepada Pemda Kayong Utara, masyarakat bisa menikmati berbagai film layar lebar, meski belum ada bioskop komersial yang beroperasi di wilayah ini.

Hal ini sekaligus menjadi upaya Bekraf dalam mengembangkan industri kreatif di dalam negeri.

Dalam kesempatan terpisah, Presiden Joko Widodo meminta agar perekonomian daerah tetap bergerak, meskipun acara Sail Selat Karimata 2016 telah usai.

“Saya tidak ingin nanti setelah Sail ini berakhir juga langsung sepi, langsung senyap, tidak ada dampaknya bagi pergerakan ekonomi dan rakyat di daerah, ini yang tidak saya inginkan,” jelas Presiden.

Untuk itu, Presiden meminta agar tahun-tahun berikutnya promosi lebih digencarkan lagi,

termasuk melalui sosial media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com