Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Microsoft Terbang Tinggi, Dibantu Bisnis Komputasi Awan

Kompas.com - 21/10/2016, 07:35 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Saham Microsoft Corp terbang tinggi, naik 6,1 persen ke level 60,73 dollar AS pasca penutupan perdagangan. Dengan demikian, valuasi pasar Microsoft bertambah 27 miliar, pada Kamis (20/10/2016) atau Jumat waktu Indonesia.

Microsoft mengumumkan tambahan pendapatan dan keuntungan yang berada di atas estimasi para analis. Meningkatnya penjualan di bisnis komputasi awan mendorong saham Samsung di level tertinggi sepanjang masa.

Dengan demikian, terjadi indikasi perpindahan bisnis Microsoft ke bisnis komputasi awan, setelah lama bergantung pada bisnis perangkat lunak dan perangkat keras lain. Walaupun, terlihat masih tahap awal.

Perusahaan berbasis di Washington, The Redmond, mengatakan pendapatan dari produk komputasi awan unggulan Microsoft, Azure, naik 116 persen. Azure merupakan layanan berbasis komputasi awan yang bisa digunakan penggunanya untuk mengelola website, aplikasi dan data.

"Ada landasan yang besar bagi Microsoft untuk bertumbuh," kata Trip Chowdry, managing director di Global Equities Research, seperti dikutip dari Reuters.

Dia bahkan mengestimasi, bisnis layanan komputasi awan akan dikontrol oleh Microsoft di kemudian hari, dibanding kompetitornya, Amazon.com Inc.

"Microsoft memiliki posisi unik di komputasi awan hibrid di dunia, karena mereka bisa dengan mudah berpindah dari pusat data ke komputasi awan publik dengan Azure," kata Shannon Cross dari Cross Research.

Sebelumnya, Chief Executive Microsoft Satya Nadella fokus pada bisnis layanan komputasi awan dan aplikasi mobile sebagai pilar pertumbuhan, menyusul menurunnya bisnis perangkat lunak.

Awal tahun ini, Nadella membuat gebrakan dengan membeli jejaring sosial khusus profesional, LinkedIn Corp seharga 26,2 miliar dollar AS.

Kompas TV LinkedIn Dibeli oleh Microsoft
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com