Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankan Produksi Blok Mahakam, Pertamina Siap Rogoh Kocek Rp 2,39 Triliun

Kompas.com - 25/10/2016, 19:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) siap merogoh kocek hingga 180 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,39 triliun (kurs Rp 13.300 per dollar AS) untuk menjaga produksi Blok Mahakam, Kalimantan Timur sekaligus menekan laju penurunan produksi (declining).

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, investasi tersebut akan digunakan untuk kegiatan pengeboran pada 2017.

Rencananya Pertamina akan mendanai pengeboran 19 sumur. Pengeboran akan dilakukan oleh operator eksisting yakni Total E&P Indonesie (TEPI).

Sementara itu, TEPI sendiri akan melakukan pengeboran dengan investasinya sendiri di enam sumur di Blok Mahakam.

“Investasi sebesar 180 juta dollar AS sudah aman. Sumbernya dari internal perusahaan,” kata Dwi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Pertamina dapat menanamkan investasi lebih awal sebelum alih kelola pada 1 Januari 2018, karena Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah menyetujui amandemen kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC) Blok Mahakam.

Amandemen bagi hasil tersebut ditandatangani pada hari ini oleh Pertamina dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Dwi berharap, dengan investasi yang lebih awal ini maka declining rate bisa ditekan, dan produksi Blok Mahakam bisa dijaga.

“Produksi 2017 ditargetkan sekitar 1,45 trillion cubic feet (tcf) untuk gas. Mudah-mudahan di 2018, produksinya bisa kami pertahankan,” kata Dwi.

Investasi yang dikeluarkan oleh Pertamina pada 2017 telah disetujui SKK Migas, sebagai dasar perhitungan cost recovery 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com