Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plastik Berbayar Akan Kembali Diterapkan, Termasuk di Pasar Tradisional

Kompas.com - 31/10/2016, 15:41 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akan kembali memberlakukan kantong plastik berbayar, mulai dari peritel modern hingga pasar tradisional.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah serta Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Tuti Hendrawati Mintarsih mengungkapkan, kebijakan tersebut masih dalam pembahasan dan akan diluncurkan beberapa waktu ke depan.

"Seluruhnya nanti akan dilibatkan, saat ini draft peraturan menteri (permen) ditargetkan rampung bulan depan," ujar Tuti kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Tuti menjelaskan, kebijakan akan diterapkan lebih dahulu pada peritel modern kemudian menyusul pasar tradisional. Hal ini dilakukan karena karakteristik pasar tradisional yang beragam dan akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu melalui asosiasi pasar di tiap-tiap daerah.

"Kami akan mengajak pemda dan asosiasi untuk kerja sama menyukseskan program ini. Makanya, kami juga banyak bertemu dengan asosiasi dan pemda. Supaya tidak bermasalah seperti sebelumnya," kata dia.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan adanya rencana kebijakan penerapan plastik berbayar.

"Bagus, kami sangat mendukung. Memang itu harapan kami," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (31/10/2016).

Selain itu, Tutum berharap agar permennya segera dibahas bersama agar dapat diaplikasikan dengan baik.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, pedagang pasar sangat mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi limbah plastik. Dia mengakui bahwa pasar tradisional menjadi penyumbang besar limbah plastik karena penggunaannya sangat besar.

"Jumlah kami memang besar, makanya limbahnya pun banyak. Kami sangat mendukung upaya pemerintah untuk sosialisasi pengurangan penggunaan kantong plastik," ujar Mansuri.

Dengan diterapkannya kebijakan tersebut, pemerintah perlu memberikan alternatif selain penggunaan kantong plastik. Ikappi berencana melakukan sosialisasi pada penggunaan keranjang belanja seperti zaman dahulu.

Menurut Abdullah, selain menjadi alternatif kantong plastik, keranjang juga merupakan hasil kerajinan usaha kecil menengah (UKM) jadi sekaligus memberikan nilai lebih kepada pelaku UKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com