Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Pembiayaan "Abal-abal" Ini Tawarkan Pelunasan Utang dengan Jaminan SBN

Kompas.com - 01/11/2016, 14:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Investasi bodong makin marak. Terbaru, Satgas Waspada Investasi melakukan penindakan terhadap UN Swissindo karena melakukan kegiatan penawaran pelunasan kredit yang tidak sesuai dengan peraturan industri keuangan.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengatakan, ada beberapa modus penawaran yang dilakukan UN Swissindo untuk merayu para debitur macet agar tidak membayar utang mereka kepada kreditur, baik itu bank, perusahaan pembiayaan atau lembaga jasa keuangan lainnya.

“Mereka menawarkan pelunasan kredit dengan cara menerbitkan surat jaminan/pernyataan pembebasaan utang yang dikeluarkan dengan mengatasnamakan Presiden dan Negara Republik Indonesia, maupun lembaga internasional dari negara lain,” kata Tongam di Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Lebih lanjut dia menjelaskan, selain dengan modus tersebut, UN Swissindo jug mencari korban yang terlibat kredit macet dan menjanjikan akan menyelesaikan utangnya dengan jaminan Surat Berharga Negara.

Selanjutnya, UN Swissindo meminta korban untuk membayarkan sejumlah uang pendaftaran untuk menjadi anggota kelompok/Badan Hukum tertentu. UN Swissindo juga meminta korban untuk mencari debitur bermasalah lainnya, untuk diajak bergabung.

“Satgas Waspada Investasi menyatakan kegiatan UN Swissindo tersebut tidak sesuai dengan mekanisme pelunasan kredit ataupun pembiayaan yang lazim berlaku di perbankan dan lembaga pembiayaan,” tegas Direktur Kebijakan dan Dukungan Penyidiakn Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu.

Dia lebih jauh mengatakan, tindakan UN Swissindo menghasut para debitur untuk tidak membayar utang ini meresahkan perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya.

UN Swissindo yang baru berdiri Februari 2016 ini hingga saat ini sudah memiliki 1.000 orang peserta dengan dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 300 juta.

“UN Swissindo ini ada di beberapa daerah, Sulawesi Selatan, Palu, Bengkulu, Kalimantan Timur, Cirebon, dan Jawa Timur,” kata Tongam.

Tongam mengatakan, pada pertengahan September lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyurati UN Swissindo untuk menghentikan kegiatannya.

Sementara itu Polresta Samarinda Kalimantan Timur pada akhir Oktober telah menangkap Ketua Swissindo Korwil Kaltim atas sejumlah laporan dari sejumlah pelapor yang telah ditipu dengan sertifikat yang diberikan tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com