Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaan Mark Zuckerberg Anjlok 3 Miliar Dollar AS, Kenapa?

Kompas.com - 04/11/2016, 11:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Miliarder sekaligus pendiri jejaring sosial Facebook Mark Zuckerberg tampaknya sedang kurang mujur. Pada Kamis (3/11/2016) waktu setempat, kekayaan Zuckerberg lenyap sebesar 3 miliar dollar AS.

Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index yang dikutip Jumat (4/11/2016), hilangnya kekayaan Zuckerberg melebihi hilangnya kekayaan siapapun di dunia. Ada apa sebenarnya?

Sehari sebelumnya, direksi Facebook menyatakan perseroan kemungkinan tidak akan lagi bisa menjaga rata-rata nilai pertumbuhan yang tinggi untuk jangka waktu yang lama.

Pernyataan ini dilontarkan pada saat yang sama Facebook melaporkan kinerja keuangannya untuk periode kuartal III 2016. Perusahaan yang berkantor pusat di Menlo Park, California tersebut membukukan peningkatan penjualan sebesar 56 perseh menjadi 7,01 miliar dollar AS.

Adapun laba Facebook tercatat sebesar 2,4 miliar dollar AS pada kuartal III 2016, melonjak 166 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Akan tetapi, Facebook sempat memperingatkan kemungkinan adanya penurunan pendapatan iklan secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang.

Direktur Keuangan Facebook David Wehner menyatakan, ada batasan jumlah iklan yang dapat ditempatkan pada linimasa pengguna.

Facebook kini tengah mencoba proyek-proyek yang berpotensi mendatangkan laba, seperti marketplace yang memungkinkan pengguna untuk menjual barang.

Facebook juga bereksperimen pada aplikasi pesan singkatnya, dengan harapan perusahaan bisa menggunakannya untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Zuckerberg merupakan orang terkaya kelima di dunia. Menurut Bloomberg Billionaires Index, saat ini kekayaannya tercatat sebesar 52 miliar dollar AS.

Kompas TV Facebook, Twitter, & Yahoo Diduga Mengemplang Pajak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com