Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai Eropa Ini Ingin Kalahkan Maskapai Timur Tengah

Kompas.com - 04/11/2016, 12:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Eropa Air France-KLM menyatakan keinginannya untuk menciptakan sebuah maskapai penerbangan internasional baru yang melayani rute jarak jauh.

Tujuannya adalah untuk memenangi persaingan yang sengit dengan maskapai Timur Tengah.

"Perusahaan baru ini menjadi respon grup atas maskapai-maskapai negara-negara Teluk yang berkembang karena menekan biaya pada pasar-pasar kunci yang menjadi tempat ambisi pertumbuhan Air France-KLM," tulis perseroan dalam pernyataannya seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (4/11/2016).

Saat ini, maskapai baru yang akan dibentuk itu masih disebut dengan nama Boost. Menurut Air France-KLM, Boost tidak hanya menjadi maskapai penerbangan jarak jauh berbiaya rendah.

Air France-KLM akan menjadikan Boost sebagai laboratorium layanan, teknologi, operasional, dan tenaga kerja inovatif pula.

Air France-KLM juga berencana menggunakan Boost untuk menggenjot laba pada rute yang persaingannya amat keras dan rute tradisional yang dianggap kurang menguntungkan.

Maskapai tersebut ditargetkan akan memiliki 10 armada pesawat pada tahun 2020.

Boost akan dioperasikan oleh pilot-pilot Air France yang secara sukarela bekerja di bawah skema baru yang lebih kompetitif yang kemungkinan akan membuat pesawat-pesawat Boost digunakan lebih lama ketimbang operasional utama Air France.

Boost adalah salah satu bagian dari inisiatif baru Air France-KLM ysng dinamakan Trust Together.

Tujuannya adalah membantu perseroan untuk lebih kompetitif dalam hal biaya, efisiensi, dan layanan konsumen.

Selama beberapa tahun terakhir, Air France, KLM, dan maskapai-maskapai nasional Eropa lainnya sudah mati-matian bersaing dengan trio maskapai penerbangan Timur Tengah, yakni Emirates, Etihad, dan Qatar Airways.

Maskapai-maskapai Eropa dan AS menuding kesuksesan besar ketiga maskapai Timur Tengah tersebut disebabkan subsidi pemerintah yang tak adil, hingga mencapai 42 miliar dollar AS.

Air France-KLM juga harus bergumul dengan permasalahan terkait terorisme, ketidakstabilan politik dan ekononomi, serta konflik dengan serikat pekerja. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com