Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Pilkada Sulit Bantu Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2016

Kompas.com - 10/11/2016, 11:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan pesta demokrasi seperti pemilihan legislatif, pemilihan presiden, hingga pemilihan kepala daerah (pilkada) biasanya mendorong belanja konsumen dan bisa mengerek pertumbuhan ekonomi.

Akan tetapi, pilkada serentak yang akan digelar pada awal Februari 2017 dinilai sulit mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2016.

Kepala ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menjelaskan, prediksinya ini berkaca dari penyelenggaraan pilpres pada tahun 2014 silam.

"Saya kira sekarang sulit ya. Belanja pilpres kemarin juga tidak terlalu banyak," kata Lana di Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Lana mengungkapkan, saat ini calon-calon yang berpartisipasi dalam pilkada sudah paham bahwa apabila mereka tidak menang namun sudah mengeluarkan banyak biaya untuk kampanye, maka mereka akan rugi besar.

Berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi, terlalu besar biaya yang dikeluarkan untuk kampanye jelang pilkada.

"Nanti ada juga petahanan yang bisa menggunakan dana yang ada. Akan tetapi, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sudah ada di ujung pintu," ungkap Lana.

Tidak hanya itu, saat ini kampanye tidak perlu dilakukan secara langsung. Lana memandang, saat ini calon-calon dalam pilkada tersebut juga bisa memanfaatkan media sosial untuk melancarkan kampanye, yang tentu saja biayanya tidak terlalu besar dibandingkan kampanye cara konvensional.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2016 tercatat sebesar 5,02 persen secara tahunan (yoy). Angka ini melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,19 persen (yoy).

Akan tetapi, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2016 akan meningkat didorong perbaikan konsumsi rumah tangga sejalan dengan inflasi yang terjaga dan ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi.

Selain itu, masa kampanye pilkada serentak yang dimulai pada kuartal IV 2016 diperkirakan juga dapat mendorong pertumbuhan konsumsi lembaga nirlaba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com