Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara PLN Disjaya Amankan Pasokan Listrik dari Risiko Banjir

Kompas.com - 14/11/2016, 18:20 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca buruk yang kini tengah melanda sejumlah daerah termasuk DKI Jakarta, membuat PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) mencari cara agar pasokan listrik ke para pengguna tetap aman.

General Manager PLN Disjaya, Syamsu Huda mengatakan, PLN Disjaya telah melakukan persiapan teknis untuk menghadapi cuaca buru‎k, yaitu dengan meninggikan gardu distribusi yang rawan banjir supaya supaya tidak mengalami gangguan.

"PLN sudah meninggikan gardu distribusi yang rawan banjir. Melakukan pengecekan terhadap jaringan tenaga listrik 20KV di seluruh wilayah kerja PLN distribusi Jakarta Raya," kata Syamsu di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Selain itu, agar gangguan kelistrikan cepat teratasi, PLN Disjaya telah mengerahkan 1.200 personil yang terbagi dalam tiga shift di masing-masing area yang selalu siaga 24 jam, yang didukung berbagai peralatan yaitu gardu bergerak 14 unit, travo bergerak 16 unit, unit bergerak 8unit Genset‎ 13 unit, mobil deteksi gangguan 6 unit.

"PLN telah menyiapkan piket personil yang terbagi dalam 3 shift untuk masing-masing area yang bertugas 24 jam. Standby perlengkapan percepatan penanganan gangguan," tutur Syamsu.

Dengan kesiapan yang telah dimiliki PLN Disjaya, Syamsu menghimbau agar‎ masyarakat tidak mengkhawatirkan kondisi kelistrikan Jakarta saat cuaca buruk terjadi.

"Masyarakat tidak perlu risau dengan adanya cuaca ekstrim karena PLN telah melakukan persiapan. Kalau terjadi maka kami akan terjunkan tim ini," tandas Syamsu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com