Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Trump Effect" Bukan Ancaman...

Kompas.com - 15/11/2016, 21:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, pasar global gonjang-ganjing.

Para investor berbondong-bondong menarik dananya keluar dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Namun menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, Trump Effect tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

"Fundamental ekonomi Indonesia kan tidak ada perubahan, (jadi) tidak ada ancaman ke depan juga (untuk ekonomi nasional)," ujar Robert di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Ia menuturkan, gejolak yang terjadi pasca kemenangan Donald Trump merupakan respon pasar yang dikaitkan dengan kondisi AS.

Ia meyakini gejolak tersebut hanya sementara, tidak akan bertahan lama. Lagi pula tutur Robert, fundamental ekonomi dalam kondisi baik.

Pertumbuhan ekonomi masih akan di atas 5 persen pada tahun ini sedangkan inflasi terjaga dalam batas yang wajar.

"Kursnya juga sudah bagus lagi. Jadi, mudah-mudahan ini sentimen jangka pendek saja karena secara fundamental, politik atau ekonomi Indonesia bagus," kata Robert.

Seperti diketahui, Trump Effect telah menyebabkan para investor menarik dananya di berbagai belahan dunia untuk dialihkan ke pasar keuangan dan pasar modal AS, tidak terkecuali di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com