Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Teknologi Digital

Kompas.com - 18/11/2016, 11:11 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai negara yang menempati posisi ketiga untuk pertumbuhan ekonomi tertinggi, setelah China dan India, pemerintah Indonesia mencanangkan visi untuk menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang.

Pertumbuhan di tengah melambatnya ekonomi global, tidak bisa dilepaskan dari dukungan dari sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama teknologi digital.

Teknologi digital saat ini tidak bisa dilepaskan dari peran aktif generasi milenial, generasi muda dengan pendidikan berkualitas sehingga mampu tidak hanya sebagai creator, developer maupun user dari dunia digital itu sendiri.

"Target besar pemerintah melakukan revolusi digital untuk merevoluasi ekonomi Indonesia akan lebih cepat tercapai dengan partisipasi banyak pihak," ujar Ketua Dewan Pembina YCM, Alexander Rusli dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (18/11/2016).

Hal tersebut melatarbelakangi Yayasan Cendekia Milenia (YCM) menggelar penggalangan dana oleh para pelaku industri TIK yang hasilnya diperuntukkan bagi pendidikan generasi muda Indonesia, untuk memajukan pendidikan di bidang teknologi digital yang semakin maju.

"Ini adalah upaya YCM untuk mengajak para pelaku di industri TIK tanah air untuk berperan aktif dalam menyiapkan generasi milenial unggul. Semoga ini juga mendorong semangat generasi muda kita untuk menjadi pemain utama di dunia digital Indonesia dan bukan sekedar menjadi pengguna produk buatan bangsa lain," tuturnya.

Menurut Alexander, dana yang terkumpul akan digunakan untuk kegiatan sosial edukatif yang selama ini telah dirintis dan dijalankan oleh YCM sejak tahun 2013.

Selama ini, YCM sudah menyeleksi sekitar 700 talenta dan menyalurkan beasiswa kepada 28 milenial untuk melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di universitas terkemuka di dalam dan luar negeri.

Selain itu, YCM juga aktif menyelenggarakan berbagai aktifitas pendidikan non formal seperti workshop dan training.

Alexander mengatakan, pendidikan yang lebih tinggi akan membuka kesempatan yang lebih baik bagi milenial untuk memanfaatkan perkembangan dunia telekomunikasi.

Di sisi lain, industri telekomunikasi Indonesia akan lebih maju bila semakin banyak tersedia sumber daya handal.

"Kedepannya, YCM akan memberikan pembekalan digital dan memfasilitasi interaksi aktif ke perusahaan-perusahaan telekomunikasi terdepan. Semuanya bertujuan agar milenial lebih memahami dunia telekomunikasi khususnya digital serta memperoleh nilai tambah," tandas Alexander.

Sekadar informasi, YCM adalah yayasan sosial dan nirlaba yang berfokus pada pendidikan bagi generasi milenial Indonesia.

YCM juga berfokus menyiapkan talenta unggul dengan basis pendidikan yang kuat serta menguasai teknologi digital untuk menjadi pemain utama di dunia telekomunikasi Indonesia dan dunia digital di masa depan.

Kompas TV Ekonomi Digital Butuh Aturan Jelas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com