Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Perluas Infrastruktur Gas di Riau hingga Jawa Timur

Kompas.com - 23/11/2016, 15:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus memperluas jaringan gas bumi di berbagai daerah, mulai dari Kepulauan Riau hingga Jawa Timur.

"PGN terus membuktikan komitmennya dalam memperluas pemanfaatan gas bumi nasional dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," ungkap Vice President Corporate Communication PGN, Irwan Andri Atmanto, dalam penjelasannya, Rabu (23/11/2016).

PGN memperluas jaringan distribusi gas bumi mulai dari Batam di Kepulauan Riau sepanjang 27 kilometer (km), Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km, pengembangan distribusi gas bumi Jawa Barat sepanjang 43 km, Sidoarjo sepanjang 32 km, Surabaya 23 km, Pasuruan 2 km, hingga perluasan program PGN Sayang Ibu. Total panjang pipa yang dibangun tahun ini lebih dari 195 km.

"Infrastruktur tersebut tahun ini sebagian telah beroperasi. Sisanya akan selesai antara akhir tahun ini dan tahun 2017," kata Irwan.

Sebagai BUMN gas yang merupakan salah satu agen pembangunan nasional, PGN akan semakin agresif mengembangkan infrastruktur gas nasional di berbagai daerah, seperti pengembangan distribusi gas di Semarang, Dumai, Pekanbaru, pengembangan pipa transmisi WNTS Pemping, hingga pengembangan distribusi gas di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"PGN akan terus membangun infrastruktur gas bumi ini dengan tujuan agar semakin banyak masyarakat, ibu-ibu, pelaku usaha UMKM, komersial, industri, dan sektor kelistrikan bisa memanfaatkan dan menikmati energi baik gas bumi yang efisien, aman, dan ramah lingkungan," tambahnya.

Sampai saat ini, PGN memasok gas bumi ke lebih dari 119.960 pelanggan rumah tangga, lalu 1.929 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.630 industri berskala besar dan pembangkit listrik.

Ratusan ribu pelanggan PGN yang menikmati gas bumi tersebut dialirkan melalui infrastruktur pipa gas bumi PGN yang telah mencapai lebih dari 7.260 km, yang tersebar di berbagai daerah, mulai Medan, Pekanbaru, Batam, Lampung, Palembang, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, hingga Papua.

"Saat ini 78 persen pipa gas bumi hilir di Indonesia dibangun dan dioperasikan oleh PGN," tutup Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com