Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Kembali Naik, Jelang Pertemuan OPEC

Kompas.com - 09/12/2016, 10:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia kembali tembus 50 dollar AS per barel pada Kamis (8/12/2016) di New York, Amerika Serikat (AS), atau Jumat waktu Indonesia.

Harga acuan Brent naik 94 sen (1,8 persen) menjadi 53,94 dollar AS per barel. Sedangkan harga acuan minyak light Amerika Serikat (AS) naik 1,07 dollar AS (2,2 persen) menembus 50,84 dollar AS per barel.

Sebelumnya, kedua acuan harga minyak dunia itu telah turun lebih dari 2 dollar AS per barel setelah kesepakatan OPEC.

Penyebab penguatan harga minyak mentah dunia pada Kamis ini karena pengamat pasar yakin pertemuan organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) dengan negara produsen minyak di luar kartel, dapat mencapai kesepakatan pemangkasan produksi lebih lanjut.

Seperti diketahui, produsen minyak akan bertemu pada Sabtu (10/12/2016), untuk melihat apakah negara-negara di luar OPEC akan memangkas produksi, untuk membantu mengurangi kelebihan pasokan global selama lebih dari dua tahun.

Pada pagi hari, Brent sempat membalik ke wilayah negatif. Sementara harga acuan light AS naik sebentar setelah mendapat laporan bahwa Rusia melihat risiko pertemuan itu dipindahkan.

Namun juru bicara dari Kementerian Energi Rusia mengatakan pertemuan itu akan dilangsungkan sesuai rencana.

Berbicara di sebuah konferensi di New York, mantan Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla El-Badri mengatakan, produsen minyak di luar OPEC harus memotong 600.000 barel per hari (bph).

OPEC sendiri telah sepakat memangkas 1,2 juta bph pada semester I 2017. Akan tetapi melihat reli harga ke 50 dollar AS per barel, spesialis energi komoditas berjangka di Citigroup Tim Evans memperkirakan anggota non-OPEC tidak akan mudah dibujuk memangkas produksi.

"Kerja sama yang efektif lebih lanjut antara produsen minyak nampaknya tidak mungkin dalam pandangan kami," kata Evans dikutip dari CNBC, Jumat (9/12/2016).

Rusia telah memberikan sinyalemen siap mengurangi produksi 300.000 bph, dan mengatakan akan datang ke Wina dengan proposal di tangan.

Namun demikian, beberapa analis melihat pengurangan yang dijanjikan tidak cukup untuk menyeimbangkan pasar. "Optimisme atas keputusan OPEC telah terkikis sedikit," kata SEB, Kepala Komoditas Analis Bjarne Schieldrop di Oslo.

Kompas TV Negara OPEC Sepakat Pangkas Produksi Minyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com