Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, IHSG Menguat Tipis 0,08 Persen di Sesi Penutupan

Kompas.com - 09/12/2016, 16:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis di perdagangan akhir pekan ini, Jumat (9/12/2016).

Indeks berhasil menguat di penghujung perdagangan, setelah sepanjang hari ini berada di zona merah. Aksi jual oleh asing masih terus menekan lantai bursa.

Pukul 16.00 IHSG ditutup menguat tipis sebesar 4,39 poin atau 0,08 persen di posisi 5.308,13. Sebanyak 137 saham diperdagangkan menguat, 161 saham melemah dan 103 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 10,73 miliar saham, senilai Rp 7,62 triliun. Adapun net sell oleh investor asing di seluruh pasar mencapai Rp 26,6 miliar dan di pasar reguler Rp 55,5 miliar.

Saham-saham yang membebani pergerakan indeks MYRX (Rp 169), BBRI (Rp 11.475), dan ADHI (Rp 2.180). Sementara itu, saham-saham yang menopang indeks meliputi TLKM (Rp 3.960), ASII (Rp 7.825), BBCA (Rp 14.700), dan BMRI (Rp 10.975).

Dari 10 indeks sektoral, hanya ada tiga sektor yang melemah dan sisanya menguat. Sektor-sektor yang melemah yakni konsumer (-0,17 persen), properti (-0,6 persen) dan keuangan (-0,01 persen).

Sementara itu, sektor-sektor yang menguat meliputi agribisnis (0,59 peren), pertambangan (0,85 persen), industri dasar (0,3 persen), aneka industri (0,38 persen), infrastruktur (0,46 persen), perdagangan (0,11 persen) dan manufaktur (0,01 persen).

Bursa di kawasan Asia Pasifik pada akhir pekan ini ditutup mixed, seiring aksi jual investor di lantai bursa.

Indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo ditutup turun 1,23 persen menjadi 18.996,37. Sementara itu bursa Shanghai berakhir melemah 0,54 persen di level 3.232,88.

Di sisi lain, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong ditutup menguat 0,44 persen di posisi 22.760,98 dan bursa Seoul berakhir naik 0,31 persen menjadi 2.024,69.

Nilai tukar rupiah pada sore hari ini diperdagangkan melemah terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp 13.319 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com