Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirikan Pusat Inovasi di Indonesia, Apple Investasi Rp 100 Miliar

Kompas.com - 12/12/2016, 13:44 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat, yaitu Apple, akan membangun pusat inovasi di Indonesia.

Nilai investasi yang ditanamkan Apple untuk membangun tiga pusat riset (innovation center) di Indonesia hampir Rp 100 miliar. 

"(Nilai investasi) hampir Rp 100 miliar. Ini sedang dalam proses. Desember mereka akan putuskan," ujar Airlangga saat acara Indonesianisme Summit 2016 di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).

Airlangga menambahkan, ada empat kota yang sedang dipertimbangkan oleh Apple untuk dibangun pusat-pusat riset di Indonesia. "Bisa dipilih oleh mereka sendiri, dari empat pilihan kota tadi," ujarnya.

Adapun keempat kota tersebut yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang. "Malang juga salah satu potensi. Nah, ini baik karena kita tidak hanya berbasis software, tetapi juga hardware," ujarnya.

Menurut Airlangga, perkembangan industri nasional untuk sektor teknologi informasi sudah menunjukkan kinerja yang positif. Menperin meyakini bahwa masuknya Apple di Indonesia akan meningkatkan pengembangan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

"Karena ke depan harus didorong ekonomi digital," tegasnya.

Pusat inovasi Apple bertujuan untuk terus menciptakan teknologi digital terbaru, termasuk dalam pengembangan aplikasi yang dapat digunakan pada gawai yang mereka produksi. Airlangga menilai, upaya Apple tersebut karena melihat potensi pasar yang cukup besar di Indonesia.

"Apalagi negara kita terbesar dengan jumlah penduduk terbanyak di ASEAN," ungkapnya.

Berdasarkan data Kemenperin pada tahun 2014, importasi telepon seluler di Indonesia mencapai 57,7 juta unit, komputer genggam (handheld) mencapai 59.000 unit, dan komputer tablet mencapai 5,7 juta unit.

Pada tahun 2015, importasi produk-produk tersebut menurun karena mulai tergantikan oleh produk hasil perakitan di dalam negeri, dengan importasi telepon seluler sebesar 33 juta unit, komputer genggam (handheld) sebesar 18.000 unit, dan komputer tablet sebesar 4 juta unit.

Saat ini telah berdiri sebanyak 17 manufaktur dalam negeri yang mampu merakit produk telepon seluler, komputer genggam (handheld), dan komputer tablet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com