Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gambar Pahlawan Bali dalam Mata Uang Rupiah Baru

Kompas.com - 19/12/2016, 13:20 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ketut Pudja, diabadikan dalam pecahan uang logam tertinggi Rp 1.000 (seribu rupiah) Tahun Emisi (TE) 2016 yang hari ini resmi diluncurkan secara nasional.

Pudja adalah salah satu diantara 12 Pahlawan Nasional yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden nomor 31 tahun 2016 Tentang Penetapan Pahlawan Nasional sebagai Gambar Utama pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Logam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Bali mendapat kehormatan dimana salah satu pahlawannya yaitu I Gusti Ketut Pudja diabadikan sebagai gambar dalam pecahan uang logam tertinggi seribu rupiah," kata Deputi Direktur Kanto Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, Azka Subhan, Denpasar, Senin, (19/12/2016).

Dalam sambutannya, Azka Subhan juga menjelaskan bahwa I Gusti Ketut Pudja yang lahir pada tanggal 19 Mei 1908 merupakan putra pasangan dari I Gusti Nyoman Raka dan Jero Ratna Kusuma.

Kiprahnya dalam dunia politik nasional mulai terlihat ketika pemerintah Angkatan Darat XVI Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI) pada tanggal 7 Agustus 1945.

Dengan diketuai Ir. Soekarno, Pudja terpilih menjadi salah satu anggota PPKI mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa Tenggara).

"Dengan dikeluarkan dan diedarkannya sebelas pecahan Rupiah TE 2016, uang tahun emisi sebelumnya masih tetap berlaku yang sah sepanjang sebelum dicabut," tambah Azka.

Nama I Gusti Ketut Pudja ternyata juga terlibat dalam perumusan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda pada 16 Agustus 1945. Pudja juga menjadi saksi sejarah terpenting dalam pembacaan teks Proklamasi.

Tanggal 22 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengangkat Pudja sebagai Gubernur Sunda Kecil yang saat itu masih disebut Wakil Pemimpin Besar Bangsa Indonesia Sunda Kecil.

Tugas pertamanya sebagai gubernur adalah menyebarluaskan proklamasi kemerdekaan dan menjelaskan konsep dan struktur pemerintahan pada masyarakat hingga pelosok.

Pudja tutup usia pada 4 Mei 1977 di usia 68 tahun. Atas jasanya, Presiden Soeharto pada saat itu menganugerahi penghargaan Bintang Mahaputra Utama pada 2001.

(Baca: Ini Tampilan Uang NKRI Desain Baru)

Kompas TV Inilah Wajah Baru Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com