Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Salurkan Donasi untuk WWF dan Perdami

Kompas.com - 20/12/2016, 05:03 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui program Bakti BCA memberikan kontribusi selai pajak dengan menyalurkan donasi kepada masyarakat melalui World Wildlife Fund (WWF) Indonesia dan Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) Perhimpunan Dokter Spesialis Mata lndonesia (Perdami).

Penyerahan donasi tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kepada WWF Indonesia dan Perdami.

Untuk WWF donasi yang disalurkan sebesar Rp 450 juta untuk program pelestarian penyu di wilayah konservasi penyu Pangumbahan, Ujung Genteng Sukabumi dan Aroen Meubanja Aceh.

"Ini adalah bagaimana caranya kita memberikan kontribusi lain selain membayar pajak," ungkap Jahja di Menara BCA, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Hal ini dilakukan karena menurut international Union for the Nature and Natural Resources (lUCN), penyu masuk dalam Daftar Merah Spesies yang Terancam.

"Sebagai institusi perbankan yang turut menaruh perhatian pada pelestarian hewan dan alam, BCA tentu mendukung penuh program konservasi penyu oleh WWF dalam rangka memastikan keseimbangan mata rantai dalam ekosistem alam,” ujarnya.

Katarak

Sedangkan untuk Perdami donasi yang disalurkan mencapai Rp 500 juta dan digunakan untuk membeli dua buah mikroskop yang dibutuhkan untuk operasi katarak gratis di berbagai daerah di Indonesia.

”Katarak dapat menyerang siapapun, tidak hanya masyarakat yang lanjut usia, namun bisa diderita oleh warga usia produktif. Kondisi ini membuat BCA konsisten mendukung upaya SPBK Perdami menyelenggarakan operasi katarak secara berkesinambungan di berbagai daerah,” tambah Jahja.

Jahja menyampaikan, sebelumnya BCA juga telah menyumbang 1 buah mikroskop senilai Rp 385 juta pada tahun 2014 dan menyumbang 13 alat bantu operasi dan 2 alat biometri senilai Rp 450,4 juta pada tahun 2015.

Berdasarkan data dari Puslitbang Pemberantas Penyakit, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, katarak menjadi salah satu penyebab kebutaan terbesar (0,78 persen) di antara penyebab kebutaan lainnya.

Buta katarak menjadi penyakit yang degeneratif yang umumnya terjadi pada usia lanjut, namun 16 persen dari buta katarak di indonesia terdapat pada usia produktif (40-54 tahun).

Jahja menegaskan, BCA tidak hanya fokus pada perekonomian masyarakat indonesia, namun pihaknya juga peduli akan kesehatan yang menjadi salah satu penentu tingkat kesejahteraan warga.

"Donasi BCA diharapkan dapat mendukung keberlangsungan program Operasi Katarak Gratis yang diselenggarakan SPBK Perdami dan berkontribusi mewujudkan lndonesia bebas buta katarak pada 2020,” pungkas Jahja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com