Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Banyak Negara Gunakan Polimer untuk Bahan Baku Uang Kertas?

Kompas.com - 26/12/2016, 21:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak negara di dunia menggunakan polimer sebagai bahan baku pembuatan uang kertas. Kalau Anda masih asing dengan uang kertas polimer, uang kertas ini seperti plastik.

Indonesia pun pernah menggunakan polimer sebagai bahan baku uang kertas rupiah. Pada tahun 1993, uang kertas polimer rupiah pertama muncul dengan denominasi Rp 50.000 untuk menandai 25 tahun pembangunan dan tahun 1999 dengan denominasi Rp 100.000.

Inggris adalah satu negara yang saat ini mengedarkan uang kertas polimer, dimulai dari denominasi 5 poundsterling yang diedarkan pada 13 September 2016.

Kemudian, uang kertas 10 poundsterling akan diganti dengan polimer pada musim panas 2017 dan 20 poundsterling pada tahun 2020.

Masyarakat Inggris bisa bertransaksi menggunakan uang kertas 5 poundsterling non-polimer sampai 5 Mei 2017.

Setelah itu, uang kertas 5 poundsterling berbahan kertas akan ditarik dari peredaran dan digantikan semuanya dengan uang kertas polimer.

“Uang kertas polimer lebih bersih, lebih aman, dan lebih tahan lama dibandingkan uang kertas yang biasa. Uang kertas polimer lebih tahan terhadap pemalsuan dan meningkatkan kualitas uang kertas yang beredar,” tulis bank sentral Inggris, Bank of England, seperti dikutip dari laman resminya, Senin (26/12/2016).

Bank of England menjelaskan, uang kertas polimer terbuat dari film plastik transparan. Selain itu, uang kertas polimer juga secara khusus dilapisi oleh tinta khusus pula yang bisa menampilkan fitur-fitur desain uang.

Tidak hanya itu, uang kertas polimer juga bisa menampilkan citra layaknya jendela atau bagian transparan pada uang dengan peningkatan perlindungan terhadap pemalsuan.

“Uang kertas polimer lebih ramah lingkungan dibandingkan uang kertas biasa karena ketahanannya. Limbah dari uang kertas polimer lama akan sepenuhnya didaur ulang, yang merupakan opsi dengan dampak lingkungan paling kecil,” kata Bank of England.

Kenapa uang rupiah tak gunakan polimer?

Bank Indonesia (BI) menyatakan, salah satu bahan baku pembuatan uang rupiah kertas adalah serat kapas.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, penggunaan serat kapas didasari alasan bahwa bahan baku tersebut membuat uang kertas rupiah tak mudah sobek dan sifatnya lebih lentur.

Pertimbangan lain adalah uang kertas yang mengandung serat kapas lebih tahan terhadap kemungkinan dicoret-coret.

Selain itu, hal lain adalah pertimbangan perilaku masyarakat dalam memelihara uang, khususnya uang kertas.

“Ada uang disimpan di saku pakaian atau disetrika. Kalau serat kapas tidak rusak disetrika,” ujar Tirta.

Beberapa negara di dunia menggunakan polimer sebagai bahan baku pembuatan uang kertas. Meski demikian, ujar Tirta, BI memutuskan untuk tidak menggunakan bahan tersebut dalam pembuatan uang rupiah karena sifatnya yang cenderung tidak tahan panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com