Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Setuju Foto Fatmawati Jadi Gambar Utama di Uang NKRI

Kompas.com - 01/01/2017, 17:00 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu Endang Kurnia Saputra mengungkapkan pihaknya menunggu inisiatif masyarakat Bengkulu yang mengusulkan agar Fatmawati, isteri Bung Karno, putri asal daerah itu menjadi gambar utama di mata uang rupiah.
 
"BI Bengkulu menunggu inisiatif itu, silahkan dibuatkan proposal usulan nanti akan kami ajukan ke Dewan Gubernur BI untuk dipertimbangkan," kata Endang Kurnia Saputra, dalam sebuah acara di Bengkulu, Sabtu (30/12/2016).
 
Ia melanjutkan, usulan gambar pahlawan nasional dalam mata uang rupiah tertuang dalam UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang.
 
Pada pasal 6 disebutkan bahwa gambar pahlawan nasional tidak memuat gambar orang yang masih hidup.
 
Penggunaan gambar pahlawan nasional didapat dari instansi resmi yang berwenang (Kementerian Sosial RI), serta mendapat prsetujuan ahli waris.
 
Usulan tersebut selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Kemenkeu, Kemensos, Kemenkum HAM, serta melibatkan para sejarawan, akademisi.
 
Kriteria lainnya yakni, tidak menimbulkan kontroversi, keterwakilan daerah dan era kepahlawanan, keterwakilan jender. Penetapan tersebut diperkuat dengan Keppres.
 
Fatmawati Sokearno merupakan isteri proklamator Soekarno asal Provinsi Bengkulu.
 
Ibu Fat, sapaannya, juga dikenal sebagai penjahit bendera Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945. Ia juga sebagai ibu negara pertama Indonesia.
 
Singgung Fitnah BI
 
Dalam acara terebut Endang juga menanggapi beberapa persoalan yang cenderung memfitnah BI seperti pembuatan logo BI dalam uang NKRI bergambar palu arit seperti yang tertuang dalam rectroverso rupiah terbaru Tahun Emisi (TE) 2016.
 
Ia juga menepis tudingan bahwa percetakan uang rupiah tidak dilakukan oleh Peruri dan beberapa persoalan lainnya.
 
Ia menegaskan agar masyarakat menghentikan mengeluarkan pernyataan fitnah pada BI di media sosial terhadap persoalan tersebut.
 
"Fitnah, kami berharap masyarakat menghentikan mengeluarkan pernyataan bernada fitnah di media sosial terhadap beberapa persoalan tersebut," demikian Endang.
 
Kompas TV BI: Mata Uang NKRI Mirip Negara Lain Itu Wajar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com