Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Lesu, Gaji dan Bonus CEO Apple Dipangkas

Kompas.com - 09/01/2017, 06:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC News

NEW YORK, KOMPAS.com – CEO raksasa teknologi Apple, Tim Cook, harus rela gaji dan bonus yang diterimanya berkurang untuk tahun fiskal 2016 lalu. Gaji dan bonusnya mencapai 8,75 juta dollar AS tahun lalu, lebih sedikit dibandingkan 10,3 juta dollar AS pada tahun 2015 silam.

Namun demikian, pendapatan yang diperoleh Cook dari penjualan saham meningkat secara dramatis. Dilaporkan BBC, Senin (9/1/2017), Cook memperoleh 136 juta dollar AS dari penjualan saham Apple.

Semua jajaran direksi Apple mengalami penurunan gaji dan bonus setelah raksasa teknologi tersebut melaporkan penjualan dan pendapatan yang lebih rendah pada periode kuartal III 2016.

Informasi mengenai gaji dan bonus jajaran direksi tersebut disertakan dalam laporan kepada regulator industri keuangan AS, Securities and Exchange Commission (SEC).

Cook menjabat CEO Apple sejak tahun 2011 lalu. Sebagai bagian dari kontraknya, Cook diberikan saham perusahaan yang dipimpinnya tersebut dan hanya bisa dijual pada waktu yang telah ditetapkan.

Dalam laporannya kepada SEC, Apple menyatakan telah membukukan kinerja keuangan yang kuat pada tahun 2016. Akan tetapi, dua pengukuran keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja eksekutif Apple di bawah program insentif perusahaan, yakni penjualan bersih dan pendapatan operasional, turun dibandingkan rekor pada tahun 2015.

“Hasil tersebut di bawah target kinerja yang telah ditetapkan Komite Kompensasi. Hasilnya, pembayaran insentif kepada jajaran direksi kami di bawah target,” tulis Apple dalam laporannya.

Pada tahun 2016 Apple melaporkan penjualan bersih mencapai 215,6 miliar dollar AS, turun 7 persen dibandingkan tahun 2015. Adapun pendapatan operasional mencapai 60 miliar dollar AS, turun 15,7 persen dibandingkan tahun 2015. Gaji pokok Cook mencapai 3 juta dollar AS.

Sementara itu, gaji pokok tahunan untuk jajaran direksi lainnya mencapai 1 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com