Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Kadin: Dunia Mengantisipasi Kebijakan Trump

Kompas.com - 26/01/2017, 15:53 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, saat ini banyak pihak menantikan kebijakan-kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurutnya, kebijakan Donald Trump ditunggu karena akan sangat mempengaruhi perekonomian di seluruh dunia. "Di Davos (World Economic Forum), semuanya membicarakan Trump Effect. Trump adalah presiden dari negara terbesar di dunia. Jadi setiap policy-nya akan mempengauhi perkembangan negara-negara dunia termasuk Indonesia karena Amerika adalah salah satu partner dagang besar Indonesia," ujarnya dalam CIMB Niaga Economic Forum di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Namun, dirinya tak menampik, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS juga membuat perekonomian dunia menjadi tidak pasti. "Banyak yang menyebabkan ketidakpastian seperti Donald Trump effect, Brexit," paparnya.

Terlebih lagi, kebijakan Donald Trump mengutamakan kepentingan AS atau lebih kepada proteksionisme dan diperkirakan berdampak pada peningkatan suku bunga di AS. "Model kebijakan Trump diperkirakan akan menyebabkan kenaikan suku bunga tiga sampai lima kali. Bisa menyebabkan penguatan dollar AS," ungkapnya.

Kebijakan Trump antara lain keluarnya AS dari Trans Pacific Partnership (TPP), hingga pembangunan tembok perbatasan AS dan Meksiko.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, di tengah perekonomian yang belum menunjukan kepastian, Indonesia dinilai masih memiliki peluang untuk tumbuh.

Terdapat sejumlah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mendorong roda perekonomian seperti paket kebijakan ekonomi, tax amnesty, dan pembangunan infrastruktur serta harga komoditas yang membaik.

"Pertumbuhan kita diperkirakan 5,1 sampai 5,3 persen. Itu merupakan pertumbuhan yang sudah bagus," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com