Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan: Produksi Padi di Awal 2017 Lebih Baik

Kompas.com - 03/02/2017, 07:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan produksi komoditas pangan utama yakni beras pada awal 2017 menunjukan perkembangan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Hal tersebut terlihat dj awal Februari, dua gudang Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng) yang masing-masing memiliki kapasitas 1,3 juta ton beras sudah terisi penuh.

“Dibandingkan Januari tahun-tahun lalu, gudang-gudang itu selalu kosong. Sekarang ada beras mau masuk sudah penuh,” ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, melalui keterangan resmi, Kamis (2/2/2017).

Amran menjelaskan, produksi yang baik saat ini menjadi nilai positif, namun dilain sisi juga menjadi tantangan yang harus segera tertangani dengan cepat.

Karena tingginya produksi, harga pokok penjualan (HPP) gabah kering panen di tujuh wilayah saat ini sudah berada di bawah ketentuan pemerintah Rp 3.700.

“Kita harus menyerap hasil produksi dengan cepat. Bulog sudah melakukannya sejauh ini tetapi harus lebih cepat lagi,” tegas Menteri asal Bone, Sulawesi Selatan, ini.

Amran mengungkapkan, saat ini dari hasil produksi padi di Jabar dan Jateng telah dikirim ke Sumatera dan Kalimantan.

“Sekali kirim bisa mencapai 50.000 ton-100.000 ton. Ini pertama kalinya setelah sembilan tahun terakhir produksi di Jabar dikirim ke Kalimantan,” ungkap Amran.

Berdasarkan data Kementan, produksi padi pada tahun lalu mencapai 79,1 juta ton, naik dari 2015 yang berjumlah 75,4 juta ton.

Pada tahun ini ditargetkan paling tidak mencapai 78 juta ton produksi padi atau setara 45,2 juta ton beras.

Amran pun menegaskan, pihaknya tidak bisa menyelesaikan permasalahan pangan secara keseluruhan.

“Kita selesaikan secara bertahap seluruh komoditas yang ekspor. Tidak bisa sekaligus. Tahun ini selesai beras, bawang selesai, cabai selesai tidak impor. Mudah-mudahan jagung paling lambat 2018,” pungkas Amran.

Kompas TV Ratusan Petani Gagal Panen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com