Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Pemerintah Anjlok pada Kuartal IV 2016

Kompas.com - 06/02/2017, 16:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2016 hanya sebesar 4,94 persen, lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2016 hanya mencapai 5,02 persen.

Menurut Kepala BPS Suharyanto, penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2016 adalah rendahnya konsumsi pemerintah hingga anjlok 4,05 persen. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, angkanya tumbuh positif mencapai 4,12 persen.

"Yang terlihat jelas adalah konsumsi pemerintah pada kuartal IV (menurun)," kata Suharyanto di Jakarta, Senin (6/2/2017). Rendahnya, konsumsi pemerintah pada kuartal IV 2016 tidak terlepas dari penyesuaian anggaran yang dilakukan pemerintah.

Selain itu ada penurunan realisasi belanja barang dan bantuan sosial. Di sisi lain kata Suharyanto, penerimaan barang dan jasa justru mengalami peningkatan. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi kuartal IV tidak mampu mendorong lebih kuat pertumbuhan ekonomi 2016.

Padahal, konsumsi pemerintah begitu diandalkan untuk mendongkrak perekonomian pada 2016. Sebab generator pertumbuhan ekonomi lainnya yaitu ekspor-impor sedang lesu.

Meski begitu, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 2,72 persen atau berkontribusi 56,5 persen.

Sepanjang 2016, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen. Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi menjadi sumber pertumbuhan selanjutnya sebesar 1,45 persen, atau berkontribusi 32,57 persen.

Sepanjang 2016, PMTB tumbuh 4,48 persen. Adapun konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) mampu tumbuh paling tinggi mencapai 6,62 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com