JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas meminta pemerintah perlu waspada terkait harga bawang merah yang saat ini tengah meningkat.
Menurutnya, kenaikan harga bawang merah terjadi akibat berkurangnya pasokan menyusul musim hujan atau musim basah yang menerpa beberapa sentra bawang merah.
"Pemerintah harus hati-hati dengan bawang merah ini," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (17/2/2017).
Menurut dia, pemerintah harus segera mengantisipasi agar lonjakan harga seperti yang terjadi pada cabai rawit merah tidak terjadi pada bawang merah.
"Jangan sampai kecolongan lagi, karena harga bawang dalam dua tahun terakhir sudah naik sangat tinggi, sekitar 73 persen. Ini sangat tinggi dan tidak wajar," ungkapnya.
Menurutnya, yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah membantu petani agar tetap bisa panen di saat musim basah seperti ini.
"Lalu menampung bawang di sentra-sentra bawang untuk dikirim ke wilayah-wilayah yang mengalami paceklik bawang. Jadi logistik harus dipersiapkan, dan Bulog bisa turun tangan," jelasnya.
Jalan terakhir bila memang harga bawang tak terkendali, solusinya adalah impor bawang dari negara lain, meskipun kebijakan tersebut dinilai tidak disukai
Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta (IPJ), harga rata-rata bawang merah di Jakarta pada Jumat (17/2/2017) mencapai Rp 39.000 per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.