Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua OJK: Tidak Ada Investasi dengan Untung 10 Persen Per Bulan

Kompas.com - 17/02/2017, 20:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad kembali mengingatkan masyarakat agar lebih memahami literasi keuangan, terutama kegiatan investasi yang berbasis pengumpulan atau penarikan dana dari masyarakat.

Muliaman mengingatkan, saat ini banyak lembaga investasi yang abal-abal atau fiktif yang bekerja menghimpun dana dari masyarakat. Caranya, lembaga abal-abal menawarkan keuntungan besar dalam setiap bulannya.

“Saya ingin ada edukasi agar (warga) tidak tertipu pada investasi bodong, karena banyak mobilisasi dana dari lembaga tidak berizin dan merugikan banyak orang,” kata Muliaman, di sela peresmian Kantor OJK Regional 3 di Jalan Saleh Semarang, Jumat (17/2/2017).

Ia mengatakan, warga yang tidak paham pada edukasi keuangan akan mudah tergiur dengan tawaran investasi dengan keuntungan besar. Kegiatan investasi misalnya dengan tawaran 10 persen per bulan, lalu warga mengambil pinjaman di bank dengan bunga 12 persen per tahun.

“Itu secara hitungan masih ada sisa. Itu investasi tutup lubang gali lubang, karena tidak ada investasi yang untung 10 persen. Itu caranya untung dari anggota baru,” jelas dia.

Sejumlah lembaga investasi fiktif itu, ujar dia, merebak dari wilayah Depok, Jakarta, hingga Nusa Tenggara Timur. Lembaga invetasi itu akan kolaps dengan sendirinya jika sampai tidak ada perekrutan anggota baru.

“Itu caranya untung diambilkan dari anggota baru, sehingga tidak boleh ada anggota yang terputus. Ketika rantai itu putus akan punya masalah. Di Depok, koperasi menawarkan produk investasi dicabut izin, dan kita lagi cari penanggungjawabnya, jumlah uang mencapai Rp 3 triliun,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dia berharap penambahan kantor regional baru akan mampu mendidik dan membuat literasi keuangan warga meningkat, terutama terhadap akses keuangan.

Kantor regional yang diresmikan berisikan gedung dan tempat kerja, juga disertai dengan koperasi Kopi, laboratorium jasa industri jasa keuangan, perpustakaan digital, Gerai pelaku atau pusat perlindungan konsumen dan klinik kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com