Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Kabar Dirut Freeport Mundur, Said Didu Yakin Ada Masalah Serius

Kompas.com - 18/02/2017, 16:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu meyakini ada masalah serius yang dihadapi Direktur Utama PT Freeport Indonesia Chappy Hakim.

Terlebih, pada Jumat (17/2/2017) sore, ia mengaku mendapatkan informasi bahwa Chappy mengundurkan diri dari jabatannya. Pernyataan Said itu disampaikan di akun twitter pribadinya.

"Jika orang dekat Bapak Presiden seperti pak @chappyhakim saja tidak kuat, artinya ada pihak yang lebih kuat yang pengaruhi kebijakan," tulis Said yang diunggah sekitar pukul 0.27 WIB pada Sabtu (18/2/2017).

Ia sendiri tidak merujuk siapa orang kuat yang ia maksud. Hanya saja dalam rangkaian kuliah twitter-nya (kultwit), Said sempat menyinggung sejumlah persoalan temasuk kasus papa minta saham.

Ia menuturkan bahwa kasus papa minta saham terjadi akibat adanya menteri "pembisik" yang mengakibatkan posisi pemerintah saat ini menjadi serba sulit saat berhadapan dengan Freeport.

Kepada Kompas.com, Chappy Hakim sendiri belum mau buka-bukaan soal kabar mundurnya ia sebagai Dirut Freeport Indonesia. Meski begitu, ia mengatakan bahwa ada masalah berat yang dihadapinya saat ini.

"Saya sedang coba selesaikan masalah berat Ini satu persatu agar tidak terjadi gejolak yang lebih besar," kata Chappy.

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu berjanji akan blak-blakan. Namun, bukan untuk saat ini. "Nanti akan saya jelaskan semua," ujar Chappy.

Belakangan, Freeport Indonesia kembali disorot tajam lantaran mengajukan sejumlah permintaan terkait perubahan status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Selain meminta adanya jaminan kepastian usaha jangka panjang, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga ingin tarif pajak sifatnya tetap, bukan fluktuatif mengikuti pergantian pemerintahan.

Secara pribadi, Chappy juga dilaporkan Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Hanura, Mukhtar Tompo kepada Badan Reserse Kriminal Polri atas insiden yang terjadi usai rapat kerja antara Komisi VII dengan sejumlah perusahaan tambang.

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu dianggap melakukan perbuatan tidak menyenangkan lantaran sikapnya menunjuk dan mengancam Mukhtar. Chappy sendiri sudah memberikan penjelasan mengenai peristiwa tersebut. Bahkan ia juga sudah menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com