Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Brodjonegoro: Kalau Anti Swasta, Infrasfruktur Tidak Terbangun

Kompas.com - 10/03/2017, 10:49 WIB
Estu Suryowati

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, swasta harus dilibatkan dalam berbagai program pembangunan infrastruktur.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan materi tentang Pembiayaan Infrastruktur Non-Anggaran Pemerintah (PINA) dalam Underwriting Network 2017, yang dihelat di the Anvaya Beach Resort, Denpasar, Bali, Jumat (10/3/2017).

Bambang Brodjonegoro menyampaikan kebutuhan pembiayaan dalam lima tahun 2015-2019 mencapai hampir Rp 5.000 triliun.

Kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditambah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya cukup membiayai 40 persen dari kebutuhan.

"60 persen kebutuhan ini belum tahu dari mana. Ada BUMN, kalau belanja modalnya dijumlahkan sekitar 23 persen. Jadi, masih kurang 37 persen. Inilh yang dikerjakan swasta," kata Bambang Brodjonegoro.

Ia menambahkan, dalam mendanai 23 persen kebutuhan pembangunan infrastruktur pun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak bisa jalan sendiri. BUMN butuh kerja sama dengan swasta.

"Jadi, kalau kita anti swasta, atau tidak punya instrumen yang bisa menarik swasta masuk, pembangunan infrastrutkur tidak akan terjadi," kata Bambang.

Atas dasar itu, mantan Menteri Keuangan itu pun menuturkan saat ini keterlibatan swasta dalam proyek pembangunan infrastruktur bukanlah suatu pilihan.

"It's a must. Swasta harus ada di dalam partisipasi pembangunan," pungkas Bambang Brodjonegoro.

(Baca: Pembangunan Infrastruktur Jadi Andalan untuk Pacu Ekonomi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com