Pertamina Catat Nilai Inovasi yang Dihasilkan Capai Rp 26 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) di sepanjang 2016 telah menciptakan nilai (value creation) sebesar Rp 26 triliun dari hasil penciptaan inovasi dan perbaikan dari para pegawai Pertamina untuk keberlanjutan bisnis perseroan.

"Di tengah bisnis migas yang belum stabil, pekerja Pertamina terus menghasilkan penciptaan nilai yang signifikan bagi perusahaan, melalui berbagai inovasi dan perbaikan berkelanjutan yang dihasilkan serta diterapkan dalam kegiatan bisnis sehari-hari," ujar Direktur SDM, TI dan Umum Pertamina, Dwi Wahyu Daryoto di Jakarta, Senin (13/3/2017).

Menurut Dwi, kreatifitas dan inovasi mampu meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif Pertamina.

Terkait dengan inovasi dan penciptaan nilai, Pertamina menggelar Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2017 ke-7.

Dalam ajang yang digelar tahun ini, terdapat 2.661 inovasi yang terdaftar siap dan siap diadu dengan yang sesama kandidat. Jumlah inovasi tersebut meningkat 14 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 2.330 inovasi.

"Angka tersebut melonjak karena pada tahun ini dihitung juga tambahan pendapatan dari Continuous Improvement Program (CIP) dan tidak hanya dari penghematan biaya," tutur Dwi.

Sementara itu, VP Quality, System & Knowledge Management Pertamina, Faisal Yusra berharap kegiatan ini dapat mendorong pengembangan budaya berbagi pengetahuan, serta menyelesaikan masalah pekerjaan dan menuangkan ide inovasi dengan metode continuous improvement program secara berkelanjutan.

Menurut Faisal, hasil inovasi Pertamina bukanlah kreasi yang hanya dikenal di lingkup perusahaan saja, namun telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak di tingkat nasional maupun internasional dalam berbagai forum.

Faisal menambahkan secara berkelanjutan APQ Awards terus menghasilkan pencipataan nilai yang signifikan bagi perusahaan dimana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Tercatat di 2010, penciptaan nilai telah tercipta sebesar Rp 986 miliar, 2011 Rp 1,29 triliun, 2012 Rp 1,85 triliun, 2013 Rp 2,71 triliun, 2014 Rp 8 triliun, 2015 Rp 10,2 triliun dan 2016 tercatat Rp 26 triliun.