Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dekati Level Terendah Empat Bulan

Kompas.com - 22/03/2017, 10:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) pada Selasa (21/3/2016) ditutup pada titik terendah sejak November 2016. Penurunan harga minyak terjadi karena pasar mendengar kemungkinan periode pemangkasan produksi OPEC diperpanjang.

Ekstensi itu mengindikasikan pasokan global sejauh ini masih cukup melimpah. Penurunan harga minyak juga terjadi jelang rilis data mingguan persediaan minyak mentah AS, pada Selasa dan Rabu.

Jajak pendapat Reuters memperkirakan peningkatan persediaan minyak mentah sebanyak 2,6 juta barel.

Dikutip dari CNBC, Rabu (22/3/2017), patokan harga West Texas Intermediate (WTI) kemarin ditutup turun 88 sen (1,8 persen) ke level 47,34 dollar AS per barel.

Harga tersebut tercatat yang terendah sejak 29 November 2016. Sementara itu, patokan minyak Brent ditutup turun 60 sen (1,2 persen) ke level 51,02 dollar AS per barel, setelah sempat menyentuh sesi tertinggi harian di 52,22 dollar AS per barel.

Sumber OPEC mengklaim, anggotanya mendukung pengurangan produksi lanjutan. Tetapi, produsen lain di luar OPEC, seperti Rusia yang belum mencapai komitmen yang ada, juga diharapkan mendukung pengurangan pasokan.

"OPEC tetap dengan rencana yang belum bekerja," kata Phil Davis, managing partner di PSW Investasi di Woodland Park, New Jersey.

Davis menambahkan, nampaknya tidak ada negara produsen baru yang akan bergabung dalam pemotongan lanjutan.

Sebagaimana diketahui, OPEC dan beberapa produsen sepakat membatasi produksi per 1 Januari sebesar 1,8 juta barel per hari (bph) selama enam bulan. Namun, persediaan masih tetap besar.

"Kami pikir sangat tidak mungkin bahwa Rusia akan secara aktif mengambil bagian dalam setiap perpanjangan pemotongan produksi, lebih dari sekadar 'lip service'," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Menurut Commerzbank, OPEC perlu melanjutkan pemotongan hingga akhir tahun untuk mencapai tujuan kelompok. Sementara itu, investor menunggu data persediaan minyak AS, setelah penurunan mengejutkan dalam sepekan yang berakhir 10 Maret lalu.

Hub pengiriman WTI di Cushing, Oklahoma, bisa menjadi fokus khusus dalam data API Selasa.

"Kombinasi permintaan yang kuat dan pasokan global yang melemah menyebabkan keseimbangan baru di pasar tak akan tergelincir oleh minyak serpih AS," kata Jeremy Baker, ahli strategi komoditas senior di Vontobel Asset Management. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com