Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan AS Membengkak, Harga Minyak Turun

Kompas.com - 23/03/2017, 09:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia pada Rabu (22/3/2017) kembali tergelincir, setelah data menunjukkan persediaan minya mentah Amerika Serikat (AS) meningkat lebih cepat dari yang diharapkan, dan menumpuk tekanan pada OPEC untuk memperpanjang pemotongan produksi.

Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menyatakan persediaan AS naik hampir 5 juta barel menjadi 533,1 juta barel pekan lalu, jauh melampaui perkiraan peningkatan sebesar 2,8 juta barel.

Dikutip dari CNBC, Kamis (23/3/2017) harga patokan West Texas Intermediate (WTI) berjangka untuk pengiriman Mei turun 20 sen ke level 48,04 dollar AS per barel, setelah menyentuh sesi terendahnya di 47,01 dollar AS per barel.

Sedangkan harga patokan Brent untuk pengiriman Mei turun 31 sen ke level 50,65 dollar AS per barel, setelah menyentuh sesi terendahnya di 49,71 dollar AS per barel.

Kedua benchmark mencapai titik terendah sejak 30 November 2016, ketika negara-negara OPEC sepakat untuk memangkas produksi, meski di wilayah teknis oversold. WTI telah oversold untuk hari ketiga berturut-turut, Brent untuk yang kedua.

"Peningkatan terus-menerus dalam produksi minyak AS ditambah dengan kenaikan impor dari Kanada memberikan kontribusi terhadap membengkaknya persediaan minyak mentah," kata analis energi senior di Intefax Energi di London, Abhisek Kumar.

"Pasar masih gugup dengan meningkatnya produksi AS, yang juga mengurangi efektivitas penurunan produksi oleh OPEC dan beberapa negara non-OPEC," tambah Kumar.

OPEC dan beberapa negara produsen minyak non-OPEC sepakat untuk mengurangi produksi 1,8 juta barel per hari (bph) pada semester pertama 2017, untuk mengurangi kelebihan pasokan global. Namun, produsen non-OPEC belum sepenuhnya menjalankan komitmen ini.

Menurut data AS, produsen minyak serpih AS telah menambah rig dan meningkatkan produksi mingguan sekitar 9,1 juta bph dari rata-rata 8,9 juta bph pada 2016.

"Intervensi pasar OPEC belum menghasilkan penarikan persediaan terlihat signifikan, dan pasar keuangan telah kehilangan kesabaran," kata pejabat bank AS, Jefferies, dalam sebuah catatan.

Namun bank juga mengatakan, jika pengurangan produksi OPEC diperpanjang maka persediaan akan turun ke bawah dan harga akan kembali di atas 60 dollar AS per barel pada kuartal IV tahun ini.

Tetapi, pemulihan harga ini bisa memacu aktivitas serpih lebih banyak. Produksi minyak mentah AS diperkirakan akan tumbuh 360.000 bph pada 2017, dan satu juta bph pada 2018. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

Whats New
Data Klaim Pengangguran AS Disambut Positif Investor, Wall Street Menghijau

Data Klaim Pengangguran AS Disambut Positif Investor, Wall Street Menghijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com