Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelang Frekuensi Harus Berkontribusi pada PNBP dan Pemerataan Ekonomi

Kompas.com - 23/03/2017, 15:26 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk melakukan lelang frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz menjadi perhatian. Sebagai sumber daya alam terbatas frekuensi harus menjadi penyumbang penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

"Sektor telekomunikasi merupakan sektor strategis bagi negara dengan estimasi pendapatan tak kurang dari Rp 15 triliun. Dengan populasi penduduk yang besar, sektor telekomunikasi bukan sekadar industri jasa, melainkan telah menjadi industri primer sejak 2012," ujar Maftuchan Direktur Eksekutif Prakarsa mengatakan, Kamis (23/3/2017).

Namun, lanjut Maftuch, dengan potensi yang besar, saat ini industri telekomunikasi belum memberikan sumbangan yang besar terhadap penerimaan negara.

"Sayangnya, sumbangan penerimaan negara dari sektor telekomunikasi masih belum setara dengan potensinya. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor telekomunikasi masih jauh lebih rendah ketimbang kontribusi dari sektor sumber daya alam (SDA), terutama migas," jelasnya.

Dari data Prakarsa selama kurun waktu lima tahun terakhir, Kominfo baru menyumbang total Rp 67,5 triliun atau hanya 19 persen dari total PNBP sektor minyak dan gas yang mencapai angka Rp 352,8 triliun.

Menurutnya, selain harus berkontribusi pada PNPB, momen lelang frekuensi juga dapat menjadi waktu pemerataan jaringan telekomunikasi dan berdampak pada perekonomian.

"Kita tahu bahwa salah satu prioritas pemerintahan Joko Widodo adalah mendorong ketimpangan diseluruh sektor tidak hanya ekonomi tetapi juga pelayanan publik," paparnya.

Pihaknya melihat, pelayanan publik seperti telekomunikasi dan informasi perlu disediakan oleh pemerintah karena sebagai salah satu jalan pengembangan ekonomi sebuah negara.

"Kami melihat telekomunikasi dan informasi perlu disediakan oleh pemerintah, karena menjadi salah satu kunci pengembangan Indonesia kedepan, dan potensi ekonomi di sektor ini besar," ujarnya.

Dengan itu, dia berharap lelang frekuensi yang akan dilakukan pemerintah bisa berjalan dengan sebaik-baiknya dan terbuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com