Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Finansial Luar Negeri Indonesia Turun

Kompas.com - 30/03/2017, 21:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) Indonesia per kuartal IV 2016 turun 6,8 persen secara kuartalan (qtq) menjadi 296,5 miliar dollar AS. Hal serupa juga terjadi pada posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang turun 6,9 persen (qtq) menjadi 617,5 miliar dollar AS

Dengan demikian, posisi investasi internasional (PII) Indonesia mencatat net kewajiban sebesar 321 miliar dollar AS atau 34,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal IV 2016.

Angka tersebut turun 23,8 miliar dollar AS dari posisi net kewajiban pada akhir kuartal III 2016 yang mencapai 344,7 miliar dollar AS atau 38,1 persen terhadap PDB.

“Penurunan net kewajiban PII Indonesia tersebut disebabkan oleh penurunan Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui penurunan Aset Finansial Luar Negeri (AFLN),” tulis bank sentral dalam pernyataan resmi, Kamis (30/3/2017).

Posisi AFLN Indonesia per kuartal IV 2016 turun 6,8 persen secara kuartalan (qtq) menjadi 296,5 miliar dollar AS. Penurunan itu utamanya disebabkan penurunan AFLN pada investasi langsung dan investasi lainnya.

Penurunan investasi langsung aset antara lain dipengaruhi oleh divestasi aset terkait round-tripping investasi langsung. Sementara itu, penurunan aset pada investasi lainnya terkait dengan penarikan simpanan sektor swasta domestik pada bank di luar negeri.

“Penurunan posisi AFLN lebih lanjut sedikit tertahan oleh posisi cadangan devisa yang mencatat peningkatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” ungkap BI.

Sementara itu, posisi KFLN Indonesia pada akhir kuartal IV 2016 turun 6,9 persen (qtq) menjadi 617,5 miliar dollar AS. Penurunan tersebut didorong penurunan KFLN pada investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya.

Penurunan posisi KFLN tersebut terutama disebabkan oleh penurunan nilai instrumen investasi berdenominasi rupiah sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penguatan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah dan mata uang lainnya pada kuartal laporan.

Bank sentral memandang perkembangan PII Indonesia hingga kuartal IV 2016 masih cukup sehat. Namun, BI terus mewaspadai risiko net kewajiban PII terhadap perekonomian.

“Ke depan, Bank Indonesia berkeyakinan kinerja PII Indonesia akan semakin sehat sejalan dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh Bank Indonesia,” jelas BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com