Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Kredit selama Kuartal I 2017 Masih Lambat

Kompas.com - 07/04/2017, 19:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal I 2017 mencapai 9 persen secara tahunan (yoy). Adapun dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan tumbuh 8 persen (yoy).

“(Prediksi tersebut) sejalan dengan proyeksi di akhir tahun bisa 10 sampai 12 persen,” kata Deputi Gubenur BI Erwin Rijanto di Jakarta, Jumat (7/4/2017).

Erwin mengakui selama periode Januari hingga Maret 2017, pertumbuhan kredit perbankan masih lambat. Lesunya pertumbuhan kredit ini disebabkan aktivitas ekonomi swasta maupun belanja pemerintah masih lemah.

Bahkan, data bank sentral menunjukkan, pertumbuhan kredit sejak awal tahun hingga Maret 2017 tercatat minus 0,7 persen.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengungkapkan, dirinya meyakini pertumbuhan kredit akan lebih kencang pada kuartal II 2017. Hal tersebut sejalan dengan mulai menggeliatnya kegiatan ekonomi.

Perbankan juga sudah mulai memiliki asupan likuiditas tambahan pasca masuknya dana repatriasi dari program pengampunan pajak (tax amnesty).

Pun Mirza menyoroti masih lambatnya penyaluran kredit sejalan dengan peningkatan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

Akan tetapi, Mirza menyatakan bank sentral meyakini tingginya NPL tidak memengaruhi kinerja perbankan nasional. Alasannya, perbankan masih memiliki rasio pencadangan atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang baik.

Sebagai informasi, NPL perbankan pada Februari 2017 mencapai 3,16 persen. “Pencadangan perbankan cukup untuk melindungi NPL yang terjadi. Permodalan sangat cukup,” tutur Mirza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com