Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Semarang Bubarkan 200 Koperasi "Abal-abal"

Kompas.com - 12/04/2017, 17:28 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terus menertibkan keberadaan koperasi abal-abal yang hanya berorientasi mendapatkan bantuan dana hibah dari pemerintah.

Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, sebanyak 200 koperasi abal-abal akan dibubarkan karena keberadaannya hanya ingin memanfaatkan dana hibah dari Pemkab Semarang.

"Ada 174 yang dibubarkan, kedepan mencapai 200. Kami bubarkan karena mereka tidak ada kegiatan alias abal-abal," kata Mundjirin, Rabu (12/4/2017) siang.

Indikasi abal-abal, kata Mundjirin, selain mati suri atau tanpa kegiatan, ada juga yang sudah tidak berpengurus sama sekali. Ada beberapa pengurusnya yang menghilang dan ada pula yang nama pengurusnya fiktif.

Beberapa koperasi yang terdeteksi abal-abal tersebut akan diambil tindakan tegas, yakni dengan aksi pembubaran. Maraknya koperasi di Kabupaten Semarang dipicu adanya dana hibah dari Pemkab Semarang sebesar Rp 25 juta per koperasi.

"SK Pembubaran sudah ada, tinggal eksekusi," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, M Nasir mengatakan, jumlah koperasi di Kabupaten Semarang saat ini sebanyak 668 unit.

Sementara koperasi yang masih rutin melaporkan adanya RAT (Rapat Anggota Tahunan), hanya sebanyak 140 dari 441 koperasi yang masih aktif.

"Sisanya tidak jelas. Ada yang dua tahun atau tiga tahun sekali melakukan RAT," kata Nasir.

Menurut Nasir, koperasi yang selama lebih dari lima tahun tidak pernah melakukan dan melaporkan adanya RAT akan dibubarkan. Namun sebelum dibubarkan, pihaknya melayangkan surat peringatan kepada koperasi bersangkutan.

"Jika tidak direspon, kita datangi. Kalau memang sudah tidak aktif ya di tutup," ujarnya.

Dijelaskan Nasir, sistem pelaporan RAT koperasi di Kabupaten Semarang masih dilakukan secara manual, belum secara online. Ia mengatakan, untuk koperasi primer, pembukuan keuangan yang dilaporkan adalah triwulan pertama, yakni Januari hingga Maret.

Sedangkan untuk koperasi sekunder maksimal bulan Juli. Ia menambahkan, sejak tiga bulan terakhir ada ratusan koperasi abal-abal telah ditutup karena dikelola oleh SDM yang tidak kompeten.

"Setelah dapat bantuan, tidak bisa mengelola lantas menghilang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com