Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proteksionisme Ganggu Prospek Pertumbuhan Ekonomi di Asia Pasifik

Kompas.com - 13/04/2017, 14:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia dalam laporan terbarunya yang bertajuk East Asia and Pacific Economic Update menyatakan, prospek negara-negara berkembang Asia di kawasan Timur akan tetap positif untuk tiga tahun ke depan. Ini didorong permintaan domestik yang kuat, pulihnya ekonomi global serta harga komoditas.

"Tingkat kemiskinan di kawasan Asia Timur juga akan turun, didorong oleh pertumbuhan yang berkelanjutan dan naiknya pendapatan tenaga kerja," tulis Bank Dunia dalam laporannya yang dirilis hari ini, Kamis (13/4/2017).

Meskipun demikian, kerentanan domestik dan lingkup global masih membawa risiko untuk kawasan ini. Ini mengingat adanya penurunan suku bunga di Amerika Serikat, serta sentimen proteksionisme di beberapa negara maju, ekspansi kredit yang cepat dan tingkat hutang yang tinggi di beberapa negara Asia Timur.

Oleh sebab itu, Bank Dunia merekomendasikan kepada pembuat kebijakan untuk terus berfokus pada tata kelola makroekonomi yang penuh kehati-hatian.

Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan neraca fiskal yang berkelanjutan untuk jangka menengah. Sebab, pertumbuhan kawasan akan terus ditopang permintaan domestik yang kuat. Permintaan ini termasuk dari publik dan investasi swasta.

Tren ini akan ditopang oleh kenaikan ekspor secara bertahap, seiring dengan pemulihan perekonomian berkembang.

Lambatnya pemulihan harga komoditas akan menguntungkan eksportir komoditas di wilayah tersebut, tapi tidak akan terlalu merugikan ekonomi negara-negara importir komoditas di Asia Timur.

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan terus melambat secara bertahap, seiring dengan usaha negara tersebut menyeimbangakan konsumsi dan jasa.

Pertumbuhan China diproyeksikan menjadi 6,5 persen di tahun 2017, dan 6,3 persen di tahun 2018.

Untuk kawasan lain, termasuk negara-negara besar Asia Tenggara, pertumbuhan diproyeksikan naik menjadi 5 persen pada tahun 2017 dan 5,1 persen di tahun 2018, naik dari tingkat pertumbuhan 4,9 persen di tahun 2016.

"Secara keseluruhan, ekonomi negara-negara berkembang Asia Timur dan Pasifik diproyeksikan naik menjadi 6,2 persen di tahun 2017dan 6,1 persen di tahun 2018," ungkap Bank Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com