Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cirebon Power Peroleh Suntikan Dana Rp 22,62 Triliun untuk Ekspansi

Kompas.com - 20/04/2017, 14:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsorsium Cirebon Power telah menandatangani perjanjian pembiayaan (loan agreement) senilai 1,74 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 22,62 triliun (asumsi rupiah Rp 13.000 per dollar AS) untuk membiayai proyek ekspansi Cirebon Power Unit 2.

Penandatanganan perjanjian pembiayaan tersebut dilakukan dengan tiga lembaga keuangan yaitu Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Korea Eximbank (KEXIM) dan Nippon Export and Investment Insurance (NEXI).

Presiden Direktur Cirebon Power Heru Dewanto mengatakan, penandatangan perjanjian pembiayaan tersebut merupakan tonggak penting bagi penyelesaian ekspansi Cirebon Power, dengan kapasitas 1 x 1000 MW dan total nilai invetasi 2,2 miliar dollar AS.

"Penandatanganan ini merupakan sumbangan penting bagi kemajuan program pemerintah untuk mewujudkan tambahan daya listrik sebesar 35.000 MW," kata Heru dalam siaran persnya, Kamis (20/4/2017).

Adapun perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) (Power Purchase Agreement/PPA) ekspansi Cirebon Power telah dilakukan pada 23 Oktober 2015 antara PLN dan Cirebon Power sebagai pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).

Pekerjaan konstruksi telah dimulai sejak 31 Maret 2016 dengan penerbitan Surat Perintah Kerja (SPK) Terbatas kepada kontraktor EPC yang dipimpin oleh HDEC (Hyundai Engineering Corporation).

Heru menambahkan, proyek ekspansi Cirebon Power Unit 2 akan menerima pencairan dana dalam waktu dekat, segera setelah itu SPK lengkap kepada kontraktor EPC akan diterbitkan untuk mempercepat konstruksi proyek.

"Dengan dukungan pendanaan dan kemampuan teknis, kami optimis dapat mencapai target operasional atau COD (commercial operation date) sesuai target. Kami ingin bisa segera turut berkontribusi untuk menerangi nusantara," tutur Heru.

Dengan mengadopsi teknologi ultra super critical, pembangkit yang berlokasi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini kelak akan menggunakan batubara kalori rendah yakni 4.000 hingga 4.600 kkal per kilogram, dan dapat melakukan pembakaran dengan efisiensi tinggi sehingga lebih ramah lingkungan.

Diperkirakan, PLTU Cirebon Ekspansi mampu menghasilkan energi 7.533 GwH per tahun. Daya yang dihasilkan akan memperkuat sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali menggunakan transmisi 500 KV melalui koneksi gardu induk Mandirancan.

Sekadar informasi, Cirebon Power adalah konsorsium sejumlah korporasi yaitu Marubeni (Jepang), Indika Energy (Indonesia), Samtan dan Komipo (Korea) dan Jera (Jepang). Cirebon Power telah mengoperasikan pembangkit Unit 1 berkapasitas 660 MW dengan teknologi Super Critical Boiler sejak 2012.

Cirebon Power Unit 1 telah berperan sebagai salah satu penopang sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali dengan menyumbang 4.914 GwH per tahun. Sejak dioperasikan, Cirebon Power Unit 1 telah menjaga tingkat ketersediaan pasokan listrik (availability factor) diatas 90 persen, dan tingkat emisi kurang dari sepertiga ambang batas nasional.

(Baca: Jokowi: Izin Pembangunan "Power Plant" 930 Hari, Tidak Bisa Begini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com