Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Akhir Pekan, IHSG Diperkirakan Masih dalam Tekanan

Kompas.com - 21/04/2017, 08:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan Jumat (21/4/2017) ini diperkirakan bergerak bervariasi cenderung tertekan.

Analis dari Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan rentang pergerakannya berada di level cukup sempit yaitu 5.581-5.616.

“Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ASII, BBNI, BBTN, MNCN,” kata Lanjar melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com.

Pada penutupan perdagangan Kamis (20/4/2017) kemarin, IHSG ditutup melemah tipis 11,21 poin (0,20 persen) di level 5.595,31 setelah sempat dibuka cukup optimistis di awal sesi perdagangan.

Aksi beli investor asing yang cukup tinggi Rp 1,36 triliun tak kuasa menahan penurunan indeks.

“Sektor properti terjatuh paska Gubernur DKI Jakarta terpilih kontra akan reklamasi, sehingga membuat kepercayaan investor terhadap pembangunan properti di Jakarta menurun,” imbuh Lanjar.

Beruntung, indeks sektor aneka industri menjadi penahan pelemahan dengan menguat 2,1 persen seiring penguatan saham ASII setelah data penjualan mobil naik 7,9 persen dari periode sebelumnya 7,5 persen.

Bursa Asia dan Eropa

Melanjutkan penguatan sebelumnya bursa Asia ditutup mayoritas menguat. Pelemahan Greenback dan terkoreksinya asset haven membuat ekuitas kembali diminati investor.

Harga minyak rebound setelah terjatuh pada hari Rabu dengan bertahan pada level 50,87 dollar AS per barel. Beberapa data ekonomi di China cukup positif dimana industrial productions naik ke level 7,6 persen dari 6,3 persen.

“Pertumbuhan ekonomi China juga naik tipis secara tahunan di level 6,9 persen dari 6,8 persen,” ucap Lanjar.

Data ekonomi Jepang pun cukup baik dimana aktivitas ekspor berkontraksi terhadap ekspektasi di level 12 persen dari 11,3 persen dengan ekspektasi awal turun 6,7 persen.

Bursa Eropa dibuka mayoritas menguat dimana pelamahan Greenback menjadi kunci utama. Penguatan dipimpin saham produsen makanan setelah laba Unilever dan Nestle di atas ekspektasi.

Spekulasi perpanjangan pemotongan output OPEC membuat harga minyak rebound setelah terprosok cukup signifikan.

Sentimen di akhir pekan investor akan dihadapi data manufacturing PMI dari Jepang, Eropa dan AS dengan ekspektasi yang cukup baik.

“Sehingga diperkirakan akan mampu membuat hijau market global di akhir pekan,” kata Lanjar.

(Baca: Investor Domestik Ambil Untung, IHSG Ditutup Melemah 0,2 Persen)

Kompas TV Pasar Saham Menunggu Pilkada

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com