Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Raih Laba Rp 6,69 Triliun pada Kuartal I 2017

Kompas.com - 22/04/2017, 11:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) mencatatkan laba bersih kuartal-I 2017 sebesar Rp 6,69 triliun atau tumbuh 45,8 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pendapatan perusahaan per akhir Maret 2017 tercatat sebesar Rp 31,02 triliun atau tumbuh 12,6 persen YoY dibandingkan periode sama 2016 yang sebesar Rp 27,54 triliun. Adapun laba kotornya (EBITDA) tumbuh 14,7 persen menjadi Rp 16,81 triliun.

Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen mengatakan, kinerja impresif hingga akhir Maret 2017 ini didorong pertumbuhan signifikan dari layanan data atau bisnis digital.

“Bisnis data, internet dan layanan IT masih menjadi mesin pertumbuhan perseroan yang mengalami peningkatan sebesar 25,4 persen dibandingkan kuartal-I 2016 atau mencapai Rp 12,92 triliun," kata Harry dalam keterangan resmi yang diunggah di website Telkom.

Bisnis yang didominasi oleh layanan fixed dan mobile broadband ini memberikan kontribusi sebesar 41,6 persen terhadap total pendapatan konsolidasi Telkom. Menurut Harry, hal ini menunjukkan hasil tranformasi perusahaan menjadi perusahaan telekomunikasi digital.

Telkomsel dan IndiHome

Dari kinerja operasional, hingga 31 Maret 2017 pertumbuhan pelanggan IndiHome meningkat 32 persen menjadi 1,78 juta pelanggan dari periode yang sama di 2016.

Telkomsel selaku entitas anak usaha juga membukukan kinerja signifikan di tiga bulan pertama 2017 ini dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 22,30 triliun dimana pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan laba bersih masing-masing sebesar 10,4 persen, 13,0 persen dan 17,8 persen.

"Telkomsel masih mampu mempertahankan bisnis legacy seluler. Guna terus mengembangkan bisnis seluler, Telkomsel sepanjang kuartal-I telah menambah 7.060 Base Transceiver Station (BTS) baru dimana keseluruhannya adalah BTS 3G/4G,” lanjut Harry.

Sementara itu, total biaya mengalami peningkatan sebesar 3,1 persen menjadi Rp 18,60 triliun. Biaya operasional dan perawatan meningkat 8,5 persen menjadi Rp 8,30 triliun, sejalan dengan perusahaan yang tengah gencar membangun infrastruktur jaringan untuk mendukung performansi mobile dan fixed broadband.

Harry berharap kinerja pada kuartal I-2017 dapat terus dipertahankan. "Kinerja yang kuat pada kuartal I-2017 ini merupakan kelanjutan pertumbuhan tahun 2016. Kami berharap momentum pertumbuhan ini dapat kami pertahankan," kata Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com