Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Sertifikasi 5 Juta Hektar Lahan di Tangan Sri Mulyani

Kompas.com - 04/05/2017, 14:58 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengungkapkan, pihaknya kekurangan anggaran untuk melanjutkan sertifikasi 5 juta hektar lahan.

Ia pun berharap agar Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa mengucurkan tambahan anggaran untuk program tersebut sesegera mungkin.

"Kementerian Keuangan yang akan cari (dananya)," ujarnya usai rapat koordinasi terkait pertanahan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Menurut Sofyan, penambahan anggaran untuk program sertifikasi 5 juta hektar lahan akan masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN Perubahan (APBN-P) 2017.

Namun ia belum bisa menarik nafas lega. Sebab panggaran APBN-P baru bisa dikucurkan pada September 2017. Waktu itu dianggap terlalu sempit untuk mencapai target sertifikasi 5 juta hektar lahan.

"Kalau misalnya duit baru datang September maka sangat terlambat, ... kami butuh dana lebih awal," kata Sofyan.

Anggaran sertifikasi lahan di Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) sebesar Rp 1,4 triliun. Angka itu hanya untuk sertifikasi 2 juta hektar lahan saja. Sofyan belum bisa memastikan berapa tambahan anggaran untuk sertifikasi 5 juta hektar lahan.

Namun ia juga sudah memiliki opsi lain selain pendanaan dari APBN. "Ada dana CSR, dana APBD, dana produk dana insentif masyarakat sendiri," ucap ia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com