Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Asia Dibuka Menguat Pasca Hasil Pilpres Perancis

Kompas.com - 08/05/2017, 10:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin (8/5/2017) sejalan dengan kemenangan Emmanuel Macron dalam pemilihan presiden di Perancis. Kemenangan Macron bahkan mendorong indeks saham Jepang Nikkei menguat ke level tertinggi sejak Desember 2015.

Mengutip CNBC, Macron mengalahkan kandidat lainnya, yakni Marine Le Pen secara telak pada pilpres putaran kedua yang digelar Minggu (7/5/2017).

Macron kabarnya memperoleh 65,1 persen suara. Macron, yang berusia 39 tahun, akan menjadi Presiden termuda sepanjang sejarah Perancis.

Ray Attrill, Head of FX Strategy di National Australia Bank menyatakan reaksi pasar sempat tertunda pasca pilpres Perancis, meski nilai tukar euro dan dollar AS menguat signifikan.

Euro menguat ke level tertinggi dalam enam bulan pada sesi awal perdagangan, yakni 1,10 dollar AS terhadap nilai tukar dollar AS.

"Kami mengekspektasikan euro dapat menguat lebih tinggi dalam beberapa minggu dan bulan ke depan. Ini sebagian disebabkan karena Bank Sentral Eropa (ECB) menunjukkan keyakinan yang lebih besar bahwa risiko penurunan di zona Eropa dan inflasi akan surut," jelas Attrill.

Indeks saham Jepang Nikkei 225 menguat 1,39 persen. Indeks Nikkei 225 juga mencapai rekor tertingginya sejak Desember 2015. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat sebesar 0,21 persen.

Sementara itu, indeks saham Australia ASX 200 menguat 0,75 persen.

(Baca: Wall Street Diperkirakan Naik Pasca Hasil Pilpres Perancis)

Kompas TV 30 Persen Investor Pasar Modal Adalah Usia Pelajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com