Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia: Petani Jangan Khawatir Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Kompas.com - 20/05/2017, 14:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan, petani tidak perlu khawatir akan terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi dari pemerintah.

Dalam mengantisipasi tingginya permintaan pupuk saat musim tanam, Pupuk Indonesia telah memberlakukan penyimpanan stok melebihi ketentuan Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Aturan dari Kementan stok harus mencukupi untuk kebutuhan dua minggu ke depan, namun kami siapkan stok melebihi ketentuan tersebut. Di daerah remote kami siapkan bahkan bisa untuk 6 sampai 8 minggu," jelas Wijaya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/5/2017).

Menurut Wijaya, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kendala transportasi, terutama cuaca buruk dan terbatasnya kapasitas pelabuhan di suatu daerah.

Dari data Pupuk Indonesia, hingga 18 Mei, total stok pupuk bersubsidi nasional mencapai 1.360.271 ton, terdiri dari 960.729 ton urea, 200.726 ton NPK, 63.898 ton SP36 dan ZA 90.222 ton serta 44.696 ton pupuk organik.

Dengan jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 4-6 minggu ke depan. Sedangkan total pupuk bersubsidi yang telah disalurkan hingga Mei 2017 mencapai 2,99 juta ton.

“Kami saat ini juga sedang melakukan penyeragaman kios-kios pupuk dengan menggunakan nama PI Mart. Melalui kios ini, kami harap kebutuhan sarana pendukung petani bisa terpenuhi, tidak hanya pupuk tapi juga pestisida, dan lain-lain," pungkas Wijaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com