Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saham-saham Layak Koleksi Setelah S&P Beri Rating Investment Grade

Kompas.com - 21/05/2017, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menanti sekian lama, akhirnya Indonesia mendapat rating investment grade dari lembaga pemeringkat international Standard and Poor's atau S&P.

Melalui momentum investment grade yang sudah cukup lama dinantikan ini, PT Bahana Sekuritas merevisi perkiraan indeks hingga akhir tahun ini.

Yakni, menjadi ke level 6.300 dari perkiraan sebelumnya di level 6.000. Revisi kenaikan ini dilakukan meskipun terjadi kondisi politik yang agak menghangat belakangan ini.

Menurut Bahana Sekuritas dalam risetnya, peringkat investment grade dari S&P ini mengikuti lembaga pemeringkat lainnya, Fitch Ratings dan Moody's Investor Service, yang sudah terlebih dahulu memberi rating investment grade.

Bahana Sekuritas memprediksi ada beberapa sektor yang akan diuntungkan oleh kenaikan rating investment grade dari S&P.

Pertama, yakni sektor perbankan, di antaranya yakni saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Akibat kenaikan rating S&P, tiga emiten bank ini diperkirakan akan mendapat biaya dana yang lebih murah dan meningkatnya likuiditas.

"Kami melihat ada peluang suku bunga secara keseluruhan di market baik untuk surat utang maupun bunga bank, akan menyentuh level terendah pada 2019, terutama menjelang Pemilihan Presiden, terutama jika kondisi politik dapat lebih terkandali," kata Kepala Riset dan Strategis Bahana Harry Su melalui keterangannya ke Kompas.com. 

Kenaikan juga akan dialami saham-saham sektor konstruksi dan infrastruktur. Yakni seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Waskita Karya (WSKT).

Kedua emiten ini akan diuntungkan oleh turunnya bunga kredit sehingga pembayaran utang dapat berkurang dan kendala kebutuhan pendanaan proyek akan berkurang.

Saham sektor properti juga diperkirakan akan menguat. Seperti saham PT Summarecon Agung (SMRA) dan saham PT Ciputra Development (CTRA). Dua emiten ini akan diuntungkan dari sisi utang mereka karena suku bunga yang rendah.

Walaupun pasar properti menengah kebawah masih bergairah sekarang, segmen menengah keatas masih terpuruk karena tingginya suhu politik.

Pada akhirnya dengan proyek infrastruktur dan properti yang mendapat angin segar, permintaan semen akan terkerek naik dan dapat mengurangi perang harga saat ini. Dengan demikian, saham PT Semen Indonesia (SMGR) juga layak dikoleksi.

Sementara itu, dengan banyaknya modal masuk ke Indonesia, rupiah akan menguat sehingga PT Mitra Adiperkasa (MAPI) akan diuntungkan karena biaya impor akan turun.

(Baca: S&P Tingkatkan Rating ke Investment Grade, Indeks Menuju 6.300)

Kompas TV Membaiknya iklim investasi di tanah air mulai banyak menarik perhatian investor asing. Hal ini sejalan dengan perbaikan rating yang diberikan beberapa lembaga, seperti Moody's. Sementara itu, di sisi konsumsi, belanja masyarakat pun terbukti andal ditengah kelesuan ekonomi. Dengan kondisi ini, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini juga bakal melebihi target. Apalagi, sejumlah komoditas andalan Indonesia telah membaik harganya sejalan kenaikan harga minyak dunia. Meski begitu, pemerintah tetap mewaspadai fluktuasi ekonomi dunia. Ini terkait berbagai kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat dan juga kondisi ekonomi regional khususnya Tiongkok dan Jepang. Sementara itu, para ekonom juga mengingatkan tantangan dari dalam negeri, khususnya soal penerimaan pajak serta inflasi. Masih liarnya harga sejumlah kebutuhan akan diperparah dengan kebijakan harga terkait pencabutan subsidi tarif listrik. Tentunya target tersebut bisa terlampaui. Sehingga pertumbuhan ekonomi di tahun ini bisa melebihi realisasi tahun lalu dan tentunya bisa lebih dirasakan semua kalangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com