Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Fitri, Satgas Pangan Tangani 79 Kasus Masalah Pangan

Kompas.com - 01/06/2017, 09:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan tugas (pangan) bentukan pemerintah bersama dengan aparat kepolisian telah menangani 79 kasus terkait dengan penyelewengan pangan dan bahan pangan.

Kepala Satgas Pangan Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya telah membentuk jaringan satgas pangan hingga ke tingkat Polres yang tersebar di berbagai daerah.

"Satgas pangan ini sudah sampai di tingkat Polres. Hal yang ditangani Polda ditemukan termasuk pangan tetapi membahayakan seperti di Jawa Tengah pembuatan gula merah tapi bahannya tidak layak," ujar Setyo di Kantor Pusat Kemendag, Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Dengan masifnya pembentukan jaringan tersebut, pihaknya kini telah menangani 79 kasus yang terbagi menjadi dua bagian.

Pertama, kasus yang berkaitan dengan kecurangan bahan pokok atau penimbunan, oplosan dan lain-lain. Kedua, kasus yang berkaitan dengan penggunaan bahan makanan berbahaya untuk makanan olahan.

Setyo mengatakan, saat ini kasus kecurangan bahan pokok mencapai 41 kasus. Dengan rincian kasus yang ditangani oleh Polda sebanyak 12 kasus, ditangani Polres 27 kasus dan 2 kasus ditangani oleh Mabes Polri.

Kemudian, kasus di luar bahan pokok namun berkaitan dengan pangan sebanyak 38 kasus, diantaranya yang ditangani oleh Polda sebanyak 12 kasus dan Polres sebanyak 26 kasus.

"Total 79 kasus. Rencana kami akan lakukan evaluasi lagi dan fokuskan kepada distribusi dan penyimpanan. Ini akan jadi fokus satgas pangan sehingga harga-harga bisa dikendalikan," paparnya.

Setyo memaparkan, satgas pangan baru dibentuk pada tahun ini, namun demikian, tidak bisa dipandang sebelah mata karena saat ini sudah menangani 79 kasus terkait masalah pangan.

Dia juga menegaskan, kedepan pihaknya akan terus melakukan pengawalan terhadap distribusi dan penyimpanan stok pangan yang diharapkan berdampak pada kestabilan harga pangan.

"Kedepan kami fokuskan kepada distribusi dan penyimpanan. Ini akan jadi fokus satgas pangan sehingga harga-harga bisa dikendalikan. Ini pertama kali dibentuknya Satgas Pangan dan dilibatkan melakukan pengawasan, maka yang sebelumnya tidak diawasi akan diawasi," pungkasnya.

(Baca: Satgas Pangan Janji Tindak Tegas Pemain Harga dan Pasokan Pangan)

Kompas TV Petugas Periksa Gudang Penyimpanan Pedagang Grosir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com