Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Saudi-Qatar Tutup, Jemaah Umrah hingga TKI Kena Getahnya

Kompas.com - 06/06/2017, 05:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Qatar Airways menghentikan semua penerbangan ke Arab Saudi akibat krisis diplomatik sejumlah negara di Kawasan Teluk.

Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menilai, keputusan salah satu maskapai elit Timur Tengah itu akan berimbas kepada jamaah umrah asal Indonesia.

"Qatar Airways terbang 3 kali sehari (Jakarta-Doha) dan sebagian besar adalah penumpang untuk umrah. Bisa bayangin berapa orang yang kena (dampaknya)," ujarnya kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (5/6/2017).

Selama ini, penerbangan Qatar Airways rute Jakarta-Madinah via Doha memang menjadi salah satu opsi penerbangan umrah bagi masyarakat Indonesia. Frekuensi penerbangannya pun terbilang cukup banyak yakni 21 kali dalam seminggu.

Namun dampak penutupan penerbangan itu tidak hanya dirasakan oleh jamaah haji yang akan berangkat. Bagi jamaah umrah yang sudah terlanjur membeli tiket Qatar Airways dan akan pulang ke Indonesia juga dipastikan akan kena getahnya.

Hal ini tentu saja membiat pusing biro perjalanan umrah yang sudah mempersiapkan perjalanan jamaah umrah menggunakan maskapai Qatar Airways.

"Mau mulangin mereka juga tidak akan gampang, banyak sekali penumpang yang harus dipindahkan maskapai. Untuk yang mau berangkat juga lebih baik ditunda. Dampak besar ada di travel agent umrah," kata Gerry.

Dampak ke TKI

Selain jamaah umrah dan biro perjalanan, Gerry juga menilai keputusan Qatar Airways itu akan membuat tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi pusing. Sebab selama ini banyak TKI yang memilih penerbangan Qatar Airways untuk pulang ke Indonesia.

"Mana ini mau Lebaran pula. Untuk pindah maskapai juga sudah tidak akan gampang dan murah. Ini juga lagi high season summer," ucapnya.

(Baca: "Dikucilkan" 6 Negara Tetangga, Warga Qatar Timbun Makanan)

Kompas TV Putus Hubungan Diplomatik, Qatar Airways Tak ke Arab Saudi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com