Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Garam: Penyegelan Gudang Bisa Timbulkan Gejolak Harga

Kompas.com - 09/06/2017, 13:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Manajemen PT Garam khawatir penyegelan gudang oleh kepolisian akan menyebabkan bergejolaknya garam dalam negeri, apalagi akan memasuki Lebaran.

Sebagaimana dikutip dari Kontan, Jumat (9/6/2017), polisi menyegel fasilitas pergudangan milik PT Garam yang terletak di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Gresik, Jawa Timur. Penyegelan dilakukan karena pada kemasan garam yang dijual oleh BUMN ini tertulis sebagai produk lokal, padahal impor.

Direktur Utama PT Garam Ahmad Budiono mengatakan, pihaknya menyayangkan penyegelan yang dilakukan Tim Satuan Tugas Penanganan Pangan Pusat dan Kepolisian Daerah Jawa Timur ke gudang perusahaan yang dipimpinnya.

"Kami hanya menjalankan penugasan yakni mengimpor bahan baku garam konsumsi dan itu yang kami lakukan," ujarnya, Kamis (8/6).

Dia mengklaim, dampak dari penyegelan gudang ini adalah distribusi bahan baku garam kepada industri akan terhambat. Kondisi ini bisa berakibat semakin tingginya harga garam di pasaran menjelang Lebaran tahun ini.

Terkait tudingan bahwa penyegelan Tim Satuan Tugas Penanganan Pangan Pusat dan Kepolisian Daerah Jawa Timur ke gudang PT Garam karena adanya penyelewengan penjualan garam impor untuk industri ke konsumsi, Ahmad enggan menjawab.

Penyegelan gudang milik PT Garam akan membuat industri skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) makin susah mendapatkan bahan baku garam. Hal ini dikhawatirkan oleh UD Rizky Mandiri yang bermarkas di Sidoarjo, Jawa Timur.

Direktur UD Rizky Mandiri Sukawi bilang, sebenarnya distribusi bahan baku garam dari PT Garam sudah terhambat sejak sepekan terakhir sebelum akhirnya kepolisian menyegel gudang. "Mulai hari ini kami terpaksa tidak bisa beroperasi karena stok bahan baku garam kosong," ujarnya.

Sebelumnya pihaknya sudah membeli 1.500 ton garam dari PT Garam sejak garam impor tersebut didatangkan dari Australia dan India. PT garam menjual garam ke industri dengan harga Rp 935 per kilogram (kg). Harga ini jauh lebih rendah daripada harga garam di pasaran yang tembus Rp 1.800 per kg.

Pasokan makin tipis karena saat ini panen garam dalam negeri gagal akibat curah hujan yang masih tinggi. Industri garam berharap pada Juli 2017 tidak ada lagi hujan tinggi sehingga panen garam terjadi. Sehingga baku garam dapat kembali dipenuhi.

 

Berita ini diambil dari kontan.co.id dengan judul asli: Gudang PT Garam disegel, pasokan bisa tersendat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com