Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Merata, Pengetahuan Pemda Soal Skema Pembiayaan KPBU

Kompas.com - 19/06/2017, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembiayaan proyek infrastruktur dapat dilakukan dengan beberapa skema, salah satunya adalah Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pengetahuan pemerintah pusat akan skema ini sudah baik, namun tidak demikian dengan pemerintah daerah.

Senior Vice President Corporate Secretary Division PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Indra Pradana Singawinata mengakui, pemahaman pemerintah daerah terhadap skema KPBU belum merata. Ada beberapa daerah yang sudah sangat paham, namun tak sedikit pula yang belum.

"Ada beberapa daerah yang sudah sangat paham, sehingga betul-betul ngotot menjadikan KPBU untuk menjadi alternatif pembiayaan," ujar Indra di kantornya di Jakarta, Senin (19/6/2017).

Indra mengungkapkan, pemerintah daerah yang sudah memahami skema KPBU memandang skema ini menjadi alternatif pembiayaan pembangunan di luar APBD. Sehingga, pembangunan dapat berjalan tanpa bergantung pada satu kanal pembiayaan.

Namun demikian, tidak sedikit pula pemerintah daerah yang belum memiliki pemahaman yang utuh mengenai KPBU. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang memandang bahwa KPBU sama dengan investasi langsung.

"Kebanyakan dari daerah saat mendengar KPBU di kepalanya adalah masih direct investment. Jadi, dipikir ada investor datang, dia santai," jelas Indra.

Menurut Indra, tidak sedikit daerah yang lupa bahwa KPBU ada risiko berupa konsekuensi apabila tidak berkomitmen dengan kesepakatan di awal. Konsekuensinya adalah pembayaran kerugian materi yang disebabkan tidak komitmen dalam kerja sama.

"Kalau di kementerian tidak ada pertanyaan. Kalau di daerah rasanya masih perlu sosialisasi," tutur Indra.

PII telah melakukan penjaminan atas beberapa proyek infrastruktur. Per Juni 2017, ada 13 proyek infrastruktur yang telah disepakati untuk dijaminkan. Proyek-proyek tersebut menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Adapun proyek-proyek ini mencakup beberapa sektor, antara lain jalan tol, pembangkit listrik, air minum, dan telekomunikasi.

Adapun proyek-proyek tersebut antara lain PLTU Batang, 8 proyek jalan tol yakni Batang-Semarang, Balikpapan-Samarinda, Pandaan-Malang, Manado-Bitung, Jakarta-Cikapek II Elevated, Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Cileunyi-Sumedang-Dawuan, dan Serang-Panimbang, SPAM Umbulan, serta seluruh paket Proyek Palapa Ring yaitu Barat, Tengah, dan Timur.

Adapun total nilai investasinya mencapai Rp 119 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com