Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Larangan Bawa Laptop, Maskapai Tak Bisa Terbang Langsung ke AS

Kompas.com - 30/06/2017, 17:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah AS melalui Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly mengumumkan pengukuran keamanan penerbangan baru. Pengukuran ini berdampak pada bandara-bandara luar negeri yang memiliki penerbangan langsung ke AS. (Baca:Trump Berencana Perluas Larangan Bawa Laptop pada Semua Penerbangan

Mengutip CNN, Jumat (30/6/2017), Kelly menyatakan apabila maskapai menolak untuk mengikuti pengukuran baru tersebut, maka maskapai tersebut dapat dilarang mengoperasikan penerbangan langsung ke AS.

"Ancaman tidak hilang. Faktanya, saya khawatir kita melihat adanya kepentingan baru oleh bagian kelompok teroris untuk mengejar sektor penerbangan," ujar Kelly.

Pengumuman Kelly ini sejalan dengan berlakunya versi bar larangan bepergian yang ditetapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Mereka yang tidak bisa menunjukkan hubungan erat dengan warga atau entitas AS, maka warga negara Libya, Suriah, Iran, Somalia, Yaman, dan Sudan dilarang masuk ke AS selama 90 hari.

Menurut Kelly, pengukuran baru ini akan ditinjau ulang secara bertahap. Namun, pihaknya enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai pengukuran tersebut.

Adapun beberapa pengukuran yang akan dilakukan antara lain pengetatan kriteria untuk penumpang yang akan masuk ke AS, peningkatan pemeriksaan perangkat elektronik, dan pengerahan hewan pelacak. Kelly juga mengungkapkan, pihaknya akan mendorong lebih banyak bandara untuk menjadi lokasi prapemeriksaan.

"Pengukuran baru ini adalah langkah pertama dalam meningkatkan titik dasar keamanan penerbangan global. Sehingga, teroris akan sulit untuk berhasil," jelas Kelly.

Ia menuturkan, pengukuran ini wajib diikuti oleh maskapai karena Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tidak memiliki yurisdiksi kepada bandara di luar negeri. Namun, mereka memiliki yurisdiksi kepada masakapai yang melayani penerbangan langsung ke AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com