Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutama Karya Akan Jadi BUMN Tol

Kompas.com - 22/07/2013, 15:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Kementerian BUMN akan menjadikan PT Hutama Karya (Persero) sebagai perusahaan yang khusus menangani jalan tol dari sebelumnya bergerak pada jasa kontruksi. Dengan demikian, perusahaan ini bisa menggarap proyek jalan Tol Trans Sumatera.

"Hutama Karya fokusnya menjadi perusahaan jalan tol, proses perubahannya di Kementerian BUMN tidak terlalu sulit hanya dengan perubahan dari sisi notaris, jadi Agustus 2013 saya kira sudah selesai," kata Dahlan Iskan, di Kantor Kementerian, BUMN, Jakarta, Senin (22/7/2013).

Sebagaimana diketahui, Hutama Karya saat ini sedang ditugasi pemerintah untuk menggarap pembangunan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.700 kilometer yang membentang dari Lampung hingga Banda Aceh yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres).

Namun hingga kini Perpres penunjukan Hutama Karya tersebut belum kunjung terbit karena terkendala aturan bahwa perseroan harus merupakan perusahaan khusus jalan tol.

"Penunjukkan Hutama Karya sendiri harus dari Menteri Pekerjaan Umum (Djoko Kirmanto). Tapi Kementeriean PU masih meragukannya karena Hutama Karya bukan perusahaan jalan tol. Akkhirnya saya mengalah Hutama Karya diubah jadi perusahaan jalan tol terlebih dahulu," kata Dahlan.

Melihat urgensi dari perubahan Hutama Karya menjadi perusahaan tol, Dahlan optimistis perubahan tersebut bisa terealisasi secepatnya.

Setelah itu, Hutama Karya yang sudah menjadi perusahaan jalan tol bisa langsung mengakuisisi dua BUMN Karya lainnya, seperti PT Istaka Karya.Pola pengambilalihan Istaka Karya diserahkan kepada Hutama Karya. "Itu aksi korporasi, terserah kedua pihak," ujarnya.

Dengan akuisisi tersebut tambah mantan Dirut PT PLN ini, kapasitas Hutama Karya dalam mengerjakan proyek jalan tol sudah masuk dalam kategori tujuh, alias perusahaan yang sudah boleh menggarap proyek bernilai besar.

"Jadi walaupun jadi perusahaan jalan tol, ke depan Hutama Karya masih bisa mengerjakan proyek-proyek besar melalui Istaka Karya dan anak usaha lamanya," tegas Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com