Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurtubi: SKK Migas Ganti Deputi Hanya Pencitraan

Kompas.com - 26/08/2013, 10:42 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pengamat perminyakan, Kurtubi berpendapat, rencana Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mengganti empat Deputinya tak lebih dari pencitraan semata untuk memperbaiki reputasinya di hadapan publik.

Menurutnya, pergantian empat Deputi tersebut tak bisa mengatasi akar persoalan yang terjadi di SKK Migas. "Pergantian itu tak lepas dari intrik di dalam yang mencoba berebut kekuasaan di lembaga yang kewenangannya besar ini," kata Kurtubi saat dihubungi KONTAN, Senin (26/8/2013).

Faktanya, kata dia, selama ini pengawasan SKK Migas terhadap cost recovery Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi kegiatan penambangan, sangat lemah.

"Sebab, SKK Migas tidak pernah melakukan pengeboran. Jadi dia tidak tahu sesungguhnya mekanisme cost recovery yang tepat itu bagaimana," jelas Kurtubi.

Selain itu, keberadaan SKK Migas membuat Indonesia dirugikan karena tidak bisa menjual sendiri minyak yang diekspor ke luar negeri.

"Mestinya penjualan minyak negara diserahkan kepada BUMN seperti Pertamina untuk menjual langsung ke luar negeri. Tidak melalui trader seperti sekarang ini. Sehingga penerimaan negara dalam APBN bisa lebih digenjot," lanjut Kurtubi.

Kurtubi menyarankan jika Presiden SBY tak mau membubarkan SKK Migas, lebih baik SKK Migas membubarkan diri. "Ini lebih terhormat bagi mereka. Jangan sibuk melakukan pencitraan diri lewat pergantian pejabat SKK Migas. Yang bermasalah adalah lembaganya," tegas Kurtubi. (Adhitya Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com