Ini Prediksi IHSG Akhir Pekan

Bursa global memberikan sentimen negatif bagi IHSG di akhir pekan. Bursa Wall Street melemah terkena aksi ambil untung, membawa futures bursa saham di Asia juga memerah pagi ini. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,17 persen, Indeks S&P500 turun 0,34 persen dan Indeks Komposit Nasdaq melemah 0,24 persen.

Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 7,19 poin (0,17 persen) ke 4.356,61 dengan jumlah transaksi sebanyak 10,5 juta lot atau setara dengan Rp 5,9 triliun.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 2 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain BMRI, BBCA, BRMS, AKRA dan ADRO. Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 11.350 per dollar AS.

Riset Trust Securities Indonesia memerkirakan IHSG akan berada pada support 4.300-4.338 dan resistance 4.386-4.397. Berpola menyerupai spinning di atas middle bollinger bands (MBB). MACD masih naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih tertahan kenaikannya.

"Pelemahan masih dimungkinkan jika IHSG terimbas penurunan bursa saham global nantinya," sebutnya.

Sedangkan secara teknikal, menurut riset KDB Daewoo Securities Indonesia, penguatan IHSG kemarin merupakan indikasi IHSG akan mengalami penguatan lanjutan. "Namun, indikator stochastic mengindikasikan jenuh beli, sehingga untuk hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak variatif. Dengan support 4.177 dan resistance 4.544," tambahnya.

Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah BBRI, LSIP dan WIKA.